Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IDX High Dividen Anjlok 5,56 Persen YTD Meski Rajin Bagi Dividen, Kenapa?

Indeks High Dividend 20 anjlok 5,56 Persen secara Ytd. Analis menyebut pelemahan terjadi terdampak turunnya saham TLKM dan saham perbankan.
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks High Dividend 20 tercatat mengalami pelemahan sejak awal tahun hingga saat ini (Ytd), dengan kinerja underperform, turun 5,56 persen. Analis melihat turunnya kinerja indeks high dividen ini diakibatkan oleh saham TLKM dan saham perbankan.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina mengatakan secara year to date, IDX High Dividend 20 tertekan oleh saham TLKM dan juga perbankan besar seperti BBCA, BBRI, dan BMRI yang mengalami penurunan.

"Faktor TLKM yang menyebut akan membagikan dividen lebih tinggi pada tahun buku 2022, ini bisa jadi katalis positif untuk IDX High Dividend 20," kata Martha kepada Bisnis, Jumat (13/1/2023).

Namun, kata Martha, pengaruh dari bocoran dividen TLKM ini akan terbatas jika harga saham perbankan tetap tertekan. Martha melihat peluang IDX High Dividend 20 untuk rebound tetap ada, tetapi menurutnya saham perbankan akan lebih mempengaruhi rebound ini.

Martha menyarankan investor untuk wait and see terlebih dahulu menanggapi pelemahan IDX High Dividend 20 dan menunggu harga yang lebih rendah. Apalagi, kata dia, musim pembagian dividen biasanya baru dimulai pada kuartal II.

Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menuturkan pihaknya melihat kebijakan keuangan dari sisi dividen dapat mempengaruhi daya tarik saham, karena investor mencari dividen di samping kenaikan harga saham.

"Kami pun melihat dividen tahun 2022 masih akan baik. Hanya saja, sebagai langkah antisipasi yang dilakukan emiten di tengah potensi perlambatan ekonomi, kami perkirakan pembagian dividen tidak akan seroyal tahun sebelumnya," ujar Nico dihubungi terpisah, Jumat (13/1/2023).

Nico melanjutkan, pihaknya memandang pelemahan indeks IDX High Dividend 20 dapat digunakan sebagai momentum untuk masuk, karena kinerja emiten cukup baik di tahun 2022.

Namun, lanjutnya, yang perlu diperhatikan adalah dari sisi kinerja emiten itu sendiri dan potensi pembagian dividennya.

Nico merekomendasikan beberapa saham di IDX High Dividend 20, yaitu di saham energi dan konsumen primer yang diperkirakan masih akan baik seperti ADRO, PTBA, ANTM, UNTR, dan INDF.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper