Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja saham konstituen IDX High Dividend 20 diperkirakan masih tetap menarik jelang tutup tahun seiring dengan catatan kinerja positif masing-masing emiten sepanjang sembilan bulan 2022.
Analis Phintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan, untuk proyeksi kinerja dari IDX High Dividen 20 masih atraktif hingga akhir tahun 2022.
“Hal ini mengingat mayoritas saham-sahamnya merupakan saham yang likuid dan leaders dari setiap sektor usaha yang berada di Bursa,” jelasnya kepada Bisnis, dikutip Kamis (22/12/2022).
Potensi kinerja dari saham-saham di IDX High Dividen 20 juga masih cenderung positif mengingat kinerja laporan keuangan sembilan bulan 2022 dari emiten-emiten tersebut yang memuaskan.
Selain itu, kondisi ekonomi Indonesia dan konsumsi masyarakat yang masih solid berpotensi menopang kinerja dari emiten-emiten tersebut.
Oleh karena itu, Rio merekomendasikan investor dapat memperhatikan emiten-emiten yang mencatatkan kinerja positif seperti ADMF, ADRO, ANTM, ASII, BBNI, BBRI, BMRI, HEXA, ITMG, MPMX, PTBA dan UNTR.
Baca Juga
“Emiten-emiten tersebut mencatatkan PER yang relatif rendah dibanding PER sektoral per November 2022,” paparnya.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis.com, sejumlah emiten anggota indeks IDX High Dividend 20 yang telah mengumumkan pembagian dividen interim tahun buku 2022, sejauh ini terdapat lima emiten yakni ASII, UNTR, ITMG, UNVR, dan BBCA yang telah mengumukan pembagian dividen.
PT Astra International Tbk. (ASII) membagikan dividen sebesar Rp88 per saham, PT United Tractors Tbk. (UNTR) sebesar Rp818 per saham, dan PT Indo Tambangraya Tbk. (ITMG) sebesar Rp4.128 per saham.
Baru-baru ini, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) juga menetapkan dividen interim sebesar Rp69 per saham atau total Rp2,63 triliun.
Selain itu, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) bersiap untuk membagikan dividen interim tunai sebesar Rp35 per saham untuk tahun buku 2022 atau mencapai total senilai Rp4,31 triliun.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.