Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) mendadak ambrol 2 persen pada awal perdagangan sesi II, di tengah kejatuhan saham big cap seperti BBCA hingga BBRI.
Pada perdagangan Kamis (5/1/2023) pukul 13.34 WIB, IHSG turun 1,96 persen atau 133,75 poin menjadi 6.679,48. IHSG sempat anjlok 2 persen ke posisi terendah 6.676,02. Padahal, hari ini indeks sempat hijau ke level 6.813,42.
Tercatat 106 saham menguat, 482 saham melemah, dan 106 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp7,37 triliun dengan kapitalisasi pasar Rp9.275 triliun.
IHSG tertekan sejumlah saham big cap seperti BBRI yang turun 2,94 persen, BBCA 1,5 persen, ADRO 5,15 persen, ASII 3,96 persen, dan TLKM 2,09 persen.
IHSG melemah di antara Bursa Asia yang cenderung mengalami penguatan. Topix Tokyo misalnya naik 0,04 persen, Hang Seng naik 1,35 persen, dan MSCI Asia Pacific naik 0,56 persen.
Sebelumnya, Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan IHSG terlihat melakukan koreksi dan breakdown support garis MA5 untuk kembali menguji support garis MA20 meski dengan volume rendah.
Baca Juga
“Selama bertahan diatas garis MA20 maka berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA50,” kata Wafi dalam riset harian, Kamis (5/1/2023).
Namun lanjutnya, jika IHSG breakdown support garis MA20 maka berpeluang untuk kembali menguji level terendahnya di bulan Desember 2022. IHSG diperkirakan bergerak dikisaran 6.753 hingga 6.969.
IHSG ditutup melemah 1,10 persen ke level 6.813,23 pada perdagangan Rabu (4/1/2021). IHSG sempat mencapai level tertinggi 6.900,60 sepanjang sesi perdagangan dan level terendah 6.813,23.