Bisnis.com, JAKARTA – PT Mitra Tirta Buwana Tbk. (SOUL) tengah menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham. Setelah IPO, perseroan pun berencana membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya.
SOUL merupakan perusahaan asal Yogyakarta yang memproduksi air minum dalam kemasan dengan merek Hexsoul. Nantinya, SOUL akan dimasukkan ke dalam sektor konsumer non-siklikal dengan subsektor food retail & distributors.
Berdasarkan prospektus perseroan, dikutip Senin (2/1/2023), SOUL merencanakan pembayaran dividen kas sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun. Pembayaran dividen dilakukan dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuanga dan tanpa mengurangi hak dari RUPS perseroan.
“Sesuai dengan kebijakan dividen, maka manajemen merencanakan pembayaran dividen kas sebanyak-banyaknya 50 persen dari laba bersih setelah pajak peerseroan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 yang akan dibagikan pada 2023,” jelas manajemen SOUL.
Melalui IPO, Mitra Tirta Buwana akan melepas sebanyak 270 juta saham atau maksimal 24,94 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp20.
Harga penawaran umum perdana saham SOUL adalah Rp110 setiap saham. Dengan demikian, Mitra Tirta Buwana berpotensi meraih dana sebesar Rp27 miliar–Rp29,7 miliar dari penawaran perdana ini.
Baca Juga
Dana dari hasil IPO yang akan diterima oleh perseroan setelah dikurangi biaya-biaya emisi yang berhubungan dengan penawaran umum perdana akan digunakan untuk beberapa keperluan.
Pertama, dana sekitar Rp5 miliar atau 16,83 persen akan digunakan untuk pembangunan fasilitas pabrik baru pengolahan air mineral yang terletak di Jalan Palagan, Gondanglutung, Donoharjo, Ngaglik Sleman, dari tahap persiapan hingga penyelesaian dengan total keseluruhan luas bangunan pabrik seluas 1.200 meter persegi yang terdiri dari 2 lantai.
Atas pengerjaan pabrik baru tersebut, SOUL telah menunjuk kontraktor yakni PT Eka Jaya Putra yang merupakan pihak ketiga untuk membantu perseroan dalam rangka pembangunan fasilitas pabrik dengan total pengerjaan berdasarkan RAB sejumlah kurang lebih Rp6,69 miliar.
“Pabrik tersebut dibutuhkan oleh perseroan untuk meningkatkan kapasitas produksi hingga mencapai 3.000.000 item produk siap jual yang terdiri atas galon, botol 330ml, botol 600ml, botol 1.500ml, cup 240ml, dan cup 120ml per tahun,” jelas manajemen SOUL dalam prospektusnya.
Rencananya, pembangunan pabrik tersebut akan dimulai saat diterimanya dana dari IPO. Masa pembangunan diperkirakan membutuhkan waktu selama 270 hari dimulai dari Januari 2023 sampai dengan September 2023.
Kedua, dana sebesar Rp3,5 miliar atau 11,78 persen akan digunakan untuk pembelian mesin dan fasilitas produksi serta kendaraan dalam rangka distribusi produk-produk perseroan. SOUL berencana untuk menambah beberapa mesin produksi dan kendaraan berdasarkan surat penawaran dari Bintang Pratama tertanggal 1 Juni 2022 diberikan kepada SOUL.
Adapun, Bintang Pratama merupakan pihak ketiga dan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan perseroan. Total keseluruhan transaksi pembelian tersebut adalah sebesar Rp4,95 miliar.
Sementara itu, sisa dari dana IPO akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Modal Kerja tersebut dialokasikan untuk meningkatkan kapasitas produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) berupa penambahan produksi air mineral diantaranya melalui pembelian bahan baku langsung dan bahan pendukung, biaya overhead pabrik, pembayaran upah tenaga kerja langsung dan tenaga kerja pembantu, dan lainnya.