Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,64 persen ke level 6.641,83 dalam sepekan terakhir. Seiring dengan pelemahan tersebut terdapat beberapa saham yang masuk jajaran top losers, termasuk PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA).
Emiten produsen air minum kemasan yang baru saja melantai di bursa pada pekan lalu, PT Mitra Tirta Buwana Tbk. (SOUL) menjadi saham dengan koreksi paling dalam. SOUL terkoreksi 36,36 persen selama sepekan dari level 99 ke level 63.
Berikutnya PT Fuji Finance Indonesia Tbk. (FUJI) emiten yang bergerak dalam bidang jasa pembiayaan ini terkoreksi 30 persen sepanjang pekan. Koreksi ini membawa FUJI turun dari level 400 ke level 280.
Peringkat ketiga top losers dihuni oleh PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk. (GOLD) yang turun 29,96 persen. Saham GOLD turun dari 494 pekan lalu menjadi 346 pada pekan ini.
Kemudian PT Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk. (AKSI) terkoreksi 29,56 persen dalam sepekan. Koreksi ini membawa saham AKSI ke level 406.
Kemudian terdapat saham ALKA yang terkoreksi 29 persen ke level 426, dan diposisi selanjutnya ada emiten maskapai penerbangan pelat merah, GIAA yang terkoreksi 28,83 persen ke level 116.
Baca Juga
Berikutnya terdapat APEX dan ESTA yang masing-masing terkoreksi 25,40 persen dan 25 persen dalam sepekan. APEX parkir di level 188 dan ESTA mengakhiri pekan di level 102.
Saham ERTX dan ASCL menjadi penghuni top losers berikutnya di posisi kesembilan dan kesepuluh. Saham ERTX turun 24,19 persen dalam sepekan, dan ASLC turun 22,52 persen dalam sepekan.
Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan mengatakan IHSG selama sepekan menurun 0,64 persen pada posisi 6.641,55 dari 6.684,55 pada pekan sebelumnya.
Kapitalisasi pasar juga tercatat menurun 0,82 persen menjadi Rp9.182 triliun dari 9.258 triliun pada pekan sebelumnya.
Adapun rata-rata nilai transaksi harian terjadi peningkatan sebesar 24,04 persen menjadi Rp11,53 triliun dari Rp9,3 triliun dibandingkan pekan sebelumnya. Kemudian rata-rata volume transaksi harian naik 4.77 persen menjadi 17,23 miliar dari 16,453 miliar.