Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cek 3 Penyebab Saham Disney Boncos pada 2022 Sekalipun Ada Avatar

Disney bergulat dengan perubahan CEO, tingginya biaya streaming, hingga pendapatan global film Avatar yang lebih rendah dari yang diharapkan.
Cuplikan film Avatar: The Way of Water/CNet
Cuplikan film Avatar: The Way of Water/CNet

Bisnis.com, JAKARTA – Saham The Walt Disney Company di Wall Street menghadapi ujian yang berat sepanjang 2022, sekalipun film Avatar: The Way of Water terus mendulang pundi-pundi dolar di box office global. 

Melansir The Hollywood Reporter, Minggu (31/12/2022), saham Disney menutup tahun 2022 dengan parkir di level US$86,88 pada perdagangan Jumat (30/12/2022) waktu setempat.

Posisi tersebut mencerminkan pelemahan 0,34 persen dibandingkan hari sebelumnya. Penurunan saham ini masih dipicu oleh pendapatan dari pemutaran Avatar yang secara keseluruhan tampil baik, namun masih di bawah ekspektasi analis.

Berdasarkan data pasar Dow Jones, yang dikutip The Wall Street Journal, saham Disney mencapai level terendah baru dalam 52 minggu pada pekan ini dan turun 44 persen selama setahun terakhir. Penurunan tersebut berkontribusi pada tahun terburuk bagi saham Disney sejak 1974.

Berikut sejumlah sentimen yang membuat saham raksasa media ini longsor:

Avatar

Avatar: The Way of Water sebenarnya berhasil menembus pendapatan US$1 miliar, atau menjadi film keenam yang mencapai tonggak sejarah itu dalam 14 hari pertama pemutara, sekalipun film beranggaran besar ini mencetak pendapatan dari pemutaran awal yang lebih kecil dari yang diharapkan.

Avatar juga mengalami masalah di China, karena negara tersebut mengalami peningkatan kasus Covid-19, dan menghasilkan US$57,1 juta, daripada perkiraan yang diharapkan yakni lebih dari US$100 juta. Selain itu, sutradara James Cameron mengatakan film tersebut perlu menghasilkan sekitar $2 miliar untuk mencapai titik impas.

Saham Disney tidak sendirian dalam menghadapi tekanan. S&P 500 menghadapi kinerja tahunan terburuk sejak 2008. Banyak saham media juga terpukul tahun ini, karena Wall Street mengalihkan fokusnya ke profitabilitas atas pertumbuhan pelanggan dan karena tren periklanan dipengaruhi oleh ekonomi.

Sebagai pembanding, saham Netflix telah turun 51 persen selama setahun terakhir, setelah raksasa streaming tersebut melaporkan penurunan pelanggan. 

Biaya Streaming 

Pada bagian lain, Disney juga mengalami banyak masalah pada 2022. Masalah dimulai awal tahun ini, ketika Disney didorong ke dalam kontroversi setelah kurangnya tanggapan manajemen terhadap undang-undang yang dikenal sebagai RUU "Don’t Say Gay" di Florida, AS.

Selanjutnya sebagai salah satu dari banyak perusahaan media yang bersaing dengan biaya streaming yang tinggi, saham Disney terpukul setelah hasil pendapatan kuartal keempat perusahaan pada awal November 2022. 

Disney melaporkan pertumbuhan pelanggan streaming, tetapi kehilangan ekspektasi pendapatan dan melaporkan kerugian yang lebih tinggi di bisnis streaming, bahkan saat manajemen mengisyaratkan ini sebagai puncaknya. Beberapa analis memangkas target harga untuk saham Disney.

Pergantian CEO

Kondisi ini pun diikuti oleh langkah-langkah pemotongan biaya, yang diumumkan pada 11 November 2022. Ketika itu, CEO Bob Chapek mengatakan perusahaan akan membekukan perekrutan dan kemungkinan akan memulai PHK.

Perombakan terbesar di sisi manajemen akhirnya terjadi akhir bulan November ketika Bob Iger kembali sebagai CEO. Langkah ini semula membawa saham Disney melonjak lantaran pelaku pasar berekspektasi tinggi terhadap Bob Iger. Namun, karena pelaku pasar masih menunggu kebijakan apa yang akan dibawa Bob Iger, saham Disney kembali melemah dan telah turun 13 persen dalam sebulan terakhir.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : The Hollywood Reporter/The Wall Street Journal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper