Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan asal Thailand, Electricity Generating Public Company Limited (EGCO Group) melepas sahamnya di anak usaha segmen geothermal PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), Star Energy Pte. Ltd. senilai Rp7,59 triliun.
Presiden Direktur EGCO Thepparat Theppitak mengatakan hasil divestasi Star Energy akan digunakan perusahaan untuk menangkap kesempatan investasi baru di masa depan, terutama di sektor energi baru terbarukan dengan potensi perkembangan yang besar.
“Phoenix Power B.V. (PP) perusahaan terkendali EGCO, telah menyepakati perjanjikan jual beli dengan Star Energy Group Holdings Pte. Ltd. untuk melepas 20 persen saham di Star Energy Geothermal Pte. Ltd. [SEG] dan 30,25 persen saham di Star Phoenix Geothermal JV B.V. [SPG],” papar Thepparat.
Transaksi dilakukan mulai 16 November 2022 dan rampung pada 22 Desember 2022 dengan total nilai transaksi sebesar US$485 juta atau setara dengan Rp7,59 triliun.
Sebagai informasi, EGCO Group telah melakukan investasi di Indonesia sejak 2014 melalui SEG dan SPG, dengan memiliki 20 persen dan 20,07 persen saham di SEG Wayang Windu (SEGWW) and SEG Salak-Darajat B.V. (SEGSD).
SEGWW memiliki dan mengoperasikan pembangkit listrik geothermal Wayang Windu dengan kapasitas 227MW di Jawa Barat. Sementara itu, SEGS mengoperasikan dua pembangkit listrik geothermal, Salah dan Darajat di Jawa Barat.
Baca Juga
Pembangkit listrik Salak memiliki kapasita total 376,8MW dan Darajat memiliki kapasitas total 271MW. Keduanya menyalurkan pasokan listrik untuk PLN, yang juga menjadi offtaker dan distributor listrik utama di Indonesia.
“Keputusan untuk menjual saham di pembangkit listrik tersebut sebagai strategi EGCO untuk merasionalkan portofolio aset perusahaan. EGCO bisa mendulang profit dari pelepasan saham dan memperkuat posisi keuangannya untuk membuka kesempatan investasi baru di masa depan,” lanjut Thepparat.