Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia melalukan aksi korporasi dengan meluncurkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue jumbo sepanjang 2022.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, sektor perbankan mendominasi aksi korporasi ini sepanjang tahun. Beberapa di antaranya bahkan melakukan rights issue hingga dua kali.
Adapun, beberapa di antaranya melakukan rights issue untuk melebarkan sayap usahanya dari mulai akuisisi atau mengubah lini bisnisnya agar makin cuan.
1. PT MNC Energy Investments Tbk. (IATA)
Penerbitan saham terbesar tahun ini dilaksanakan oleh emiten milik Hary Taniesoedibjo pasa 31 Oktober - 11 November 2022. IATA menerbitkan 14.840.555.748 saham dengan harga Rp180, dan target perolehan dana Rp2,67 triliun untuk pelunasan promissory notes dan untuk modal kerja pengembangan usaha di sektor batu bara.
2. PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk. (PANI)
Emiten metal dan cold storage ini melaksanakan rights issue jumbo pada 12-19 Agustus 2022 dengan jumlah saham yang diterbitkan sebanhak 13.120.000.000 dengan nilai Rp500. Dari aksi ini, PANI menargetkan raihan dana terbesar tahun ini senilai Rp6,56 triliun. Dana ini digunakan untuk penyertaan saham baru di PT Bangun Kosambi Sukses (BKS) dan Mega Andalan Sukses (MAS) dan Cahaya Gemilang Indah Cemerlang (CGIC) yang ketiganya merupakan anak usaha Agung Sedayu Grup.
3. PT Bank IBK Indonesia Tbk. (AGRS).
AGRS melaksanakan rights issue pada 12-16 Agustus dengan menerbitkan 10.927.288.443 saham dengan harga Rp110 per saham. Dari aksi ini, AGRS meraup hasil Rp1,20 triliun untuk penambahan modal kerja untuk penyaluran kredit.
Baca Juga
4. PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI)
Emiten perbankan punya Chairul Tanjung ini melaksanakan rights issue di awal tahun, pada 13-19 Januari 2022. Perseroan menerbitkan 10.047.322.871 saham dengan harga Rp478 per saham. Dari rights issue ini BBHI mengantongi dana terbesar kedua, senilai Rp4,80 triliun untuk pengembangan usaha ke bank digital, di bidang perkreditan dengan inovasi dan teknologi.
5. PT Bank Ganesha Tbk. (BGTG)
Emiten bersansi BGTG ini melaksanakan PMHMETD pada 14-20 Desember 2022 dengan menerbitkan 7.500.000.000 saham bernilai Rp120 per saham dan target dana Rp900 miliar. Hasil dana dari rights issue ini digunakan Perseroan untuk modal kerja pemberian kredit dan pengembangan ke layanan digital.
6. PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI)
ADHI melaksanakan PMHMETD pada 28 Oktober-8 November 2022 sebanyak 7.044.510.932 saham dengan nilai Rp550 per saham. Dana Rp3,87 triliun yang dihasilkan dari rights issue ini digunakan Perseroan untuk pembangunan proyek tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo, proyek tol Yogyakarta-Bawen, dan SPAM Karian-Serpong.
7. PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC) BVIC melaksanakan rights issue 12-26 Agustus 2022 dengan menerbitkan 7.026.378.821 lembar saham senilai Rp150. Dari aksi ini, BVIC menargetkan dana Rp1,05 triliun untuk modal kerja pengembangan usaha dalam bentuk ekspansi kredit.
8. PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR)
Bank Amar melaksanakan rights issue pada 17-23 Februari 2022 dengan menerbitkan sebanyak 5.785.272 saham senilai Rp173. Perseroan menargetka dana Rp1 triliun dari aksi ini untuk memenuhi modal inti dalam rangka pemberian kredit kepada nasabah.
9. PT Bank Ganesha Tbk. (BGTG)
Sebelum melaksanakan rights issue Rp900 miliar pada Desember 2022, BGTG juga telah melaksanakan rights issue pada 1-8 Maret 2022 dengan menerbitkan sebanyak 5.587.530.000 saham senilai Rp200. Rights issue ini menghasilkan dana Rp1,11 triliun yang digunakan Perseroan untuk memperkuat struktur permodalan inti.
10. PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC)
Bank Victoria juga menjadi emiten perbankan yang melaksanakan rights issue dua kali sepanjang 2022 dengan aksi terakhir dilaksanakan pada 19-23 Desember 2022 dengan menerbitkan 4.955.425.905 lembar saham senilai Rp150. Dari aksi korporasi ini, BVIC kembali memperoleh dana senilai Rp743,31 miliar untuk menambah modal kerja anak usaha, ekspansi kredit, dan pengembangan digital.