Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) tengah menggelar rights issue dengan harga teoritis saham Rp1.355 per unit. Bagaimana fundamentalnya?
Tim riset Bahana Sekuritas memperkirakan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) BBTN akan positif pada 2023. Pasalnya alokasi APBN dalam subsidi perumahan melalui berbagai program masih digenjot pemerintah.
"BBTN menjadi penerima manfaat utama dari pertumbuhan anggaran perumahan subsidi karena porsi KPR subsidi mencapai 48 persen dari total KPR BBTN," tulis Riset Bahana, Senin (26/12/2022).
Pada periode 2016-2021, subsidi pemerintah ke sektor perumahan terus meningkat sebesar 41,2 persen. Adapun pada 2022, anggaran subsidi meningkat 13,1 persen menjadi Rp25,53 triliun. Lalu pada 2023 indikatif anggaran subsidi perumahan meningkat 16,8 persen menjadi Rp 29,53 triliun.
Sementara itu, Direktur Samuel Sekuritas Suria Dharma mengatakan secara kinerja emiten BUMN itu memiliki fundamental yang solid. “Harga saham dan harga rights yang sudah terdiskon menjadi faktor positif rights issue BTN,” kata Suria Dharma
BTN masih dalam proses rights issue dengan target dana Rp 4,13 triliun, termasuk penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 2,48 triliun. BBTN akan mempergunakan modal tersebut untuk mendukung pembiayaan perumahan termasuk KPR subsidi.
Baca Juga
Sementara itu, Manajemen BBTN menargetkan pertumbuhan positif sektor kredit pemilikan rumah (KPR) baik subsidi maupun non-subsidi di tengah kenaikan suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) menjadi 5,50 persen.
Wakil Direktur Utama Bank Tabungan Negara Nixon Napitupulu menjelaskan tren kredit pemilikan rumah pada tahun depan ditargetkan masih tumbuh double digit khususnya pada KPR non-subsidi.
"Sesuai rencana bisnis yang kami sampaikan ke OJK, kredit masih tumbuh 10-11 persen. KPR non-subsidi juga kita harapkan bisa tumbuh di angka yang sama 10-11 persen" jelas Nixon kepada Bisnis, Senin (26/12/2022).
Dia berharap pertumbuhan KPR dapat menyasar segmen masyarakat yang membutuhkan hunian rumah pertama. Sementara, Nixon menilai sektor KPR bersubsidi pada tahun depan diproyeksi masih ramai sejalan dengan penambahan kuota penerima bantuan subsidi perumahan FLPP sebesar 10 persen menjadi 220.000 unit dengan anggaran Rp25,18 triliun.
Sebagai informasi, BBTN membukukan laba bersih senilai Rp2,79 triliun pada November 2022. Jumlah ini meningkat 41,51 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan per November 2022, raihan laba bersih perseroan ditopang oleh pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang menanjak 29 persen secara tahunan menjadi Rp13,84 triliun.
Hasil tersebut diperoleh berkat pendapatan bunga yang naik 4 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp23,33 triliun, diikuti dengan penyusutan beban bunga sebesar 19 persen yoy ke Rp9,48 triliun.
Adapun, pendapatan bunga ditopang oleh peningkatan kredit dan pembiayaan syariah sebesar 8,09 persen yoy menjadi Rp259,58 triliun.
Sebagai informasi, exercise rights BBTN mulai 28 desember 2022 hingga 5 Januari 2023. Distribusi BBTN rencananya akan dilakukan pada Selasa (27/12/2022) dengan kode BBTN-R. Para pemegang BBTN berhak untuk menukarkan hak tersebut menjadi saham baru dengan harga pelaksanaan Rp1.200.