Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja reksa dana saham terpantau melemah selama sepekan belakangan seiring dengan aksi profit taking yang dilakukan investor asing dan menekan IHSG.
Berdasarkan laporan Infovesta Utama pada Senin (26/12/2022), kinerja reksa dana saham pada periode 16 – 23 Desember 2022 terpantau turun 1,12 persen. Seiring dengan koreksi tersebut, kinerja reksa dana saham secara year to date (ytd) pun berada di zona negatif sebesar 2,11 persen.
Koreksi pada reksa dana saham selama sepekan belakangan sejalan dengan pelemahan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Tercatat, IHSG bergerak bearish dan melemah sebesar 0,17 persen ke level 6.801 sepanjang pekan lalu.
Koreksi IHSG juga tercermin pada kinerja indeks LQ45 yang menurun sebesar -1,78 persen. Infovesta memaparkan pelemahan pada indeks domestik didorong oleh aksi profit taking yang dilakukan oleh investor asing.
“Investor asing membukukan net sell di pasar saham sebesar Rp77,3 miliar pada penutupan perdagangan terakhir,” jelasnya.
Sementara itu dari global, pemerintah China melakukan pembukaan kembali wilayah- wilayahnya di tengah berlangsungnya musim dingin. Hal tersebut dapat memicu meningkatnya penyebaran kasus baru Covid-19.
Baca Juga
Di sisi lain, pembukaan wilayah yang tidak dibarengi dengan persiapan fasilitas kesehatan, membuat rumah sakit China kewalahan dalam mengatasi pasien Covid-19. Hal tersebut menjadi sentimen negatif untuk pasar di tengah tensi volatilitas yang tinggi.
“Investor diharapkan untuk tetap wait and see pada pasar saham di tengah masih berlanjutnya aksi profit taking yang dilakukan oleh investor asing menjelang akhir tahun,” pungkasnya.