Bisnis.com, JAKARTA — PT Red Planet Indonesia Tbk. (PSKT) menyebut kemungkinan diberhentikannya PPKM dan PSBB tidak akan terlalu berdampak signifikan terhadap kinerja perseroan untuk tahun 2023.
Direktur Utama Red Planet Indonesia Suwito mengatakan jumlah pengunjung segmen perhotelan sudah berangsur meningkat pada tiga bulan terakhir tahun ini. PSKT juga melihat tahun depan merupakan momen transisi menuju normalisasi pra pandemi Covid-19.
“Hal ini [PPKM dan PSBB] tidak akan berpengaruh terlalu besar terhadap kinerja PSKT karena tamu-tamu kami sudah mulai balik di Q4 2022 ini walau masih tidak seperti di tahun 2019,” ujar Suwito kepada Bisnis, Senin (26/12/2022).
Suwito juga menyebut PSKT percaya pemerintah lebih paham dan memiliki data memadai untuk memberhentikan PPKM dan PSBB. Suwito juga menyebut kemungkinan pemerintah sudah berkonsultasi dengan World Health Organization (WHO) untuk melihat kondisi Covid-19 secara global.
Lebih lanjut, Suwito mengatakan PSKT tidak akan menerapkan strategi khusus untuk mendongkrak pendapatan dengan kemungkinan diberhentikannya PPKM dan PSBB. Suwito menyebut PSKT hanya akan lebih fokus menjaga pengeluaran karena ada kemungkinan tekanan dari inflasi.
“Kita akan lebih fokus menjaga pengeluaran karena kemungkinan tekanan dari inflasi yang masih menghantui naiknya biaya-biaya,” ujar Suwito.
Baca Juga
Terkait dengan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex), Suwito mengatakan tidak ada persiapan khusus untuk penyusunan capex tahun 2023. Namun, Suwito juga enggan menyebutkan berapa nominal capex yang ditetapkan untuk tahun depan.
Suwito hanya menyebut PKST akan melanjutkan program pemeliharaan yang dananya disiapkan dari kas internal. Salah satu program pemeliharaan PSKT adalah “one day, one room” dimana perseroan tidak akan menjual satu kamar yang direnovasi secara total.
“Tidak ada persiapan capex. Hanya maintenance saja seperti IT related dan normal pemeliharaan kalau ada kerusakan,” jelas Suwito.