Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perhotelan PT Red Planet Indonesia Tbk. (PSKT) menyebut Tingkat Penghunian Kamar (TPK) dapat menembus 85 persen saat liburan Natal dan tahun baru.
Direktur Utama Red Planet Indonesia Suwito mengatakan TKP sudah mencapai 65 persen per November 2022. Adapun secara historis TKP dapat mencapai 75 persen jelang libur Natal dan tahun baru.
Sementara saat malam Natal maupun tahun baru, TKP dapat mencapai 85 persen. Suwito mengatakan jelang Natal dan tahun baru tidak akan ada agenda acara karena PSKT tengah fokus pada hotel ekonomis.
“Okupansi jelang liburan [Natal dan] tahun baru secara historical bisa mencapai 75 persen dan di malam nataru bisa mencapai 85 persen,” ujar Suwito kepada Bisnis, Selasa (20/12/2022).
Terkait dengan pertumbuhan pendapatan, Suwito mengatakan pendapatan tahun 2022 sudah meningkat hingga 25 persen dari tahun 2021. Adapun untuk tahun 2023 PSKT menargetkan pertumbuhan hingga 12 persen dari 2022.
Demi mencapai target tersebut, PSKT akan tetap fokus pada group corporate dan group leisure. Selain itu, PSKT juga akan mengejar konsumen baru dari segmen pemerintahan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan pendidikan.
Baca Juga
Lebih lanjut, Suwito mengatakan PSKT akan melakukan promosi melalui situs resmi dan aplikasi serta tetap disiplin dalam menjaga pengeluaran perusahaan agar tetap seimbang. “Upaya-upaya untuk mencapai target tersebut adalah dengan tetap fokus ke group corporate dan group leisure,” ujar Suwito.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2022, PSKT mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp41,78 miliar. Angka ini meningkat 28,88 persen dari Rp32,38 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan PSKT terdiri dari kamar, makanan dan minuman, sewa ruang, pembatalan, dan penjualan lain-lain.
Secara rinci, pendapatan kamar PSKT meningkat 29,15 persen menjadi Rp37 miliar; makanan dan minuman naik 26,76 persen menjadi Rp1,69 miliar; sewa ruang naik 115 persen menjadi Rp766,68 miliar, pembatalan naik 22,8 persen menjadi Rp195 juta; dan penjualan lain-lain naik 22,81 persen menjadi Rp1,11 miliar.
Selanjutnya, PSKT mencatatkan beban peningkatan beban usaha dari Rp26,23 miliar menjadi Rp26,68 miliar pada kuartal III/2022. Hal ini membuat laba kotor PSKT naik 44,26 persen menjadi Rp22,71 miliar.
Setelah dikurangi berbagai beban yang dapat diefisienkan, PSKT membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp5,27 miliar. Angka ini turun 55,91 persen dari rugi Rp11,95 pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, jumlah aset PSKT menurun 1,56 persen dari Rp424,36 miilar di akhir tahun 2021 menjadi Rp417,7 miliar pada kuartal III/2022. Di sisi lain, jumlah liabilitas menurun 2,06 persen dari Rp66,99 miliar pada 31 Desember 2021 menjadi Rp65,61 miliar pada 30 September 2022.
Kemudian untuk kas dan setara kas akhir periode terjadi peningkatan 137 persen dari Rp5,1 miliar menjadi Rp12,14 miliar.