Bisnis.com, JAKARTA – Red Planet Holdings mengonfirmasi alasan melepas kepemilikan seluruh sahamnya di emiten perhotelan PT Red Planet Indonesia Tbk. (PSKT).
Tim Hansing, CEO Red Planet, menyampaikan alasan holding menjual investasinya di PT Red Planet Indonesia Tbk. Red Planet Hotels, selama pandemi global yang disebabkan oleh Covid-19, berada dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Perusahaan perlu menilai kembali kepentingan strategisnya sebagai perusahaan mancanegara," paparnya dalam keterangan resmi, Jumat (11/2/2022).
Sebagai bagian dari penilaian ini, rencana reorganisasi disepakati dan dilaksanakan untuk mengurangi eksposur dalam kepemilikan kelas aset real estat di seluruh portofolio. Akibatnya, holding melepaskan kepemilikan sahamnya di PT Red Planet Indonesia Tbk, dengan tetap mempertahankan perjanjian Waralaba dengan perusahaan.
"Strategi ini lebih sesuai dengan tipikal struktur perusahaan industri perhotelan internasional. Saya percaya ini memberi perusahaan kejelasan yang dibutuhkan," imbuhnya.
Seperti diketahui, PSKT kehilangan salah satu pemegang saham pengendalinya Red Planet Holdings (Indonesia) Limited. Adapun, Arsjad Rasjid masih menjadi salah satu pemegang saham terbesar.
Berdasarkan keterbukaan informasi perusahaan, Rabu (9/2/2022), Red Planet Holdings tercatat melepas seluruh saham yang dimilikinya di PSKT sejumlah 986.943.487 atau 9,53 persen per Selasa (8/2/2022).
Sementara itu, pemegang saham pengendali lainnya, PT Basis Utama Prima menambah kepemilikannya dari 31,23 persen menjadi 40,77 persen. PT Basis Utama Prima yang sebelumnya memiliki 3,23 miliar lembar saham kini menjadi 4,21 miliar lembar saham.
Sisanya, kepemilikan PT Crio Indonesia tetap sebesar 9,6 persen atau 994,20 juta saham, dan Moh. A.R.P. Mangkuningrat atau lebih dikenal sebagai Arsjad Rasjid tetap sebanyak 29,77 persen atau 3,08 miliar lembar saham. Arsjad menjabat sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia dan juga Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk. (INDY).
Pada perdagangan Jumat (11/2/2022), harga saham PSKT tercatat bergerak di zona merah, turun 4,59 persen atau 5 poin ke level Rp104, setelah pada penutupan sebelumnya parkir di Rp109.
Secara dalam setahun, harga saham PSKT naik 108 persen meskipun pada hari ini dilego asing dengan net sell senilai Rp5,88 miliar.