Bisnis.com, JAKARTA – Emiten ekspor olahan udang PT Panca Mitra Multiperdana Tbk. (PMMP) tengah membangun pabrik ke-9 untuk menggenjot kinerja perseroan di 2023. Pabrik baru tersebut dinilai akan berkontribusi terhadap kenaikan pendapatan usaha perseroan sebesar 20—25 persen.
Corporate Secretary PMMP Christian Jonathan Sutanto mengatakan jika pembangunan pabrik ke-9 dilakukan lebih cepat dari target awal karena pihaknya melihat peluang dari permintaan para importir untuk meningkatkan penjualan.
“Perseroan melihat bahwa tahun depan terdapat potensi recovery setelah pandemi dan tingkat permintaan dari para importir yang terus meningkat. Perseroan perlu menangkap opportunity ini untuk meningkatkan penjualan sehingga Perseroan memutuskan untuk memulai pembangunan pabrik ke-9 lebih awal dari target yang ditentukan,” kata Christian melalui keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin (26/12/2022).
Christian juga menyampaikan bahwa pabrik ke-9 ini ditargetkan akan selesai pada awal semester 2 pada 2023 dan dapat menggenjot pendapatan usaha Perseroan sebesar 20 – 25 persen ke depannya.
“Pabrik ini nanti nya akan menjadi yang terbesar dari seluruh delapan pabrik dan akan berfokus untuk meningkatkan produksi Cooked Shrimp dan Value Added Shrimp dengan tujuan untuk meningkatkan profitabilitas,” jelasnya.
Saat ini PMMP telah memiliki 8 fasilitas produksi yang terletak di Situbondo dan Tarakan dengan kapasitas produksi mencapai kurang lebih 27 ribu ton per tahun.
Baca Juga
Dengan kapasitas ke delapan pabrik tersebut, PMMP menargetkan penjualan hingga akhir tahun mencapai US$190 juta atau naik sebesar 8,5 persen secara year over year (YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$175,7 juta.
PMMP juga percaya diri mampu mencetak laba bersih untuk tahun 2022 sekitar sebesar US$10 - 11 juta, atau meningkat sebesar 12 – 13 persen secara YoY dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Target tersebut diklaim mampu dicapai PMMP dengan tetap memperhatikan dan melakukan monitoring atas risiko-risiko yang mungkin terjadi dan mempersiapkan rencana-rencana mitigasi yang matang untuk menghindarinya.
“Seluruh pabrik Perseroan sekarang telah beroperasi penuh dengan utilisasi hampir mencapai 100 persen. Jika kita melihat data industri, bahwa tingkat ekspor udang ke Amerika Serikat, khususnya dari Indonesia terus tumbuh, baik selama pandemi ataupun resesi, sehingga kedepannya Perseroan melihat bahwa potensi pertumbuhan akan selalu meningkat, terutama di tahun 2023, dimana keadaan ekonomi global mulai memasuki tahapan recovery,” katanya.