Bisnis.com, JAKARTA – PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) menggandeng PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) untuk memperluas saluran pemasaran melalui aplikasi digital.
Direktur Utama Kimia Farma David Utama mengatakan kedua BUMN itu telah sepakat untuk memasukkan layanan kebutuhan kesehatan dalam aplikasi Livin’ by Mandiri.
“Kimia Farma dan Bank Mandiri berkolaborasi untuk menyajikan layanan belanja produk kesehatan secara mudah melalui aplikasi Livin’ by Mandiri. Kimia Farma akan terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan kepada masyarakat,” ujar David Utama, dalam keterangan resmi Jumat (23/12/2022).
Menurutnya kolaborasi ini dapat meningkatkan pertumbuhan transaksi digital bagi BUMN kesehatan itu. Serta dapat menjadi bagian strategi kedua pihak dalam mendorong pertumbuhan bisnis.
Sementara itu, Direktur Jaringan & Retail Banking Bank Mandiri, Aquarius Rudianto menyampaikan pihaknya menyambut baik kolaborasi dengan Kimia Farma yang menjadi wujud sinergi antara perusahaan BUMN dalam menyediakan layanan dan solusi kebutuhan masyarakat secara digital.
“Sejak awal, kenyamanan nasabah bertransaksi sudah jadi prioritas utama Bank Mandiri. Kini, akselerasi digital mengintegrasikan seluruh solusi transaksi finansial hingga gaya hidup dalam satu aplikasi,” ujar Aquarius.
Baca Juga
Pihaknya berharap, sinergi dan kolaborasi antara kedua perusahaan akan terus berlanjut dalam menghadirkan inovasi digital yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat.
“Kehadiran layanan Kimia Farma mobile semakin melengkapi fitur kami, hal ini sejalan dengan upaya Bank Mandiri untuk menjadi lokomotif urban yang bisa memberikan solusi kebutuhan finansial dan gaya hidup yang lengkap,” lanjutnya.
Sebelumnya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan anak usahanya PT Kimia Farma Apotek (KFA) mendapatkan komitmen investasi dari sovereign wealth fund China, Silk Road Fund (SRF) dan Indonesia Investment Authority (INA).
Kedua entitas tersebut berkomitmen masuk dalam rencana rights issue KAEF dan menyuntikan modal sebesar Rp1,86 triliun untuk Kimia Farma Apotek.
Direktur Utama Kimia Farma David Utama mengemukakan masuknya investor akan membuka peluang pasar dan jaringan Kimia Farma, dari sisi ritel dan layanan kesehatan, hingga ke luar negeri.
“Kerja sama investasi ini akan memperkokoh struktur permodalan perseroan, sehingga mampu meningkatkan performa operasional dan finansial untuk mengembangkan kinerja Perseroan yang lebih baik,” ungkapnya, dalam konferensi pers virtual, Minggu (13/11/2022).
Kemitraan transformatif ini sejalan dengan tujuan Pemerintah Indonesia untuk lebih mengembangkan industri healthcare serta membawanya menuju kualitas dan standar internasional. Investasi strategis ini akan membawa KAEF dan KFA serta industri healthcare Indonesia ke tingkat selanjutnya.