Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Saratoga PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) membukukan laba bersih US$70,3 juta atau setara Rp1,09 triliun hingga kuartal III/2022. Laba bersih MDKA ini meningkat 279,3 persen dibandingkan kuartal III/2021 yang sebesar US$18,5 juta.
Direktur Merdeka Copper Gold David Fowler menjelaskan sejumlah faktor yang mendongkrak profitabilitas perseroan. Pertama, MDKA menghasilkan EBITDA sebesar US$247 juta pada sembilan bulan 2022, yang merupakan peningkatan 60 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Peningkatan EBITDA merupakan hasil dari kinerja operasional yang kuat dari tambang emas Tujuh Bukit dan tambang tembaga Wetar, dan klaim asuransi terakhir senilai US$42 juta sehubungan dengan gangguan bisnis di tambang emas TB dan EBITDA PT Merdeka Battery Materials (MBM) sebesar US$31 juta.
“Selain itu, ada faktor pendapatan MDKA yang meningkat 139,7 persen menjadi US$626 juta, dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar US$261 juta,” kata David dalam keterangan resmi, dikutip Senin (19/12/2022).
Peningkatan pendapatan yang signifikan disebabkan oleh pendapatan tambahan sebesar US$255 juta dari penjualan Nickel Pig Iron (NPI) Merdeka Battery Materials sebesar 15.386 ton nikel dengan harga jual rata-rata US$16.602 per ton. Pendapatan tersebut merupakan penjualan NPI setelah penyelesaian akuisisi MBM pada 17 Mei 2022.
Peningkatan pendapatan tambang emas Tujuh Bukit sebesar 36 persen menjadi US$220 juta pada 9 bulan 2022 terutama didorong oleh peningkatan produksi emas, dari 95.883 ons pada 9 bulan 2021, menjadi 107.168 ons pada 9 bulan 2022. Selain itu juga peningkatan harga emas realisasi rata-rata dari US$1.795 per ounce pada 9 bulan 2021 menjadi US$1.820 per ounce pada 9 bulan 2022.
Baca Juga
Pendapatan tambang tembaga Wetar juga meningkat 49 persen dari US$95 juta pada 9 bulan 2021 menjadi US$142 juta pada 9 bulan 2022. Hal ini terutama didorong oleh produksi tembaga yang lebih tinggi dari 13.388 ton pada 9 bulan 2021 menjadi 15.793 ton pada 9 bulan 2022, dengan peningkatan harga tembaga realisasi rata-rata sebesar US$9.321 per ton.
Untuk tahun penuh 2022, produksi tambang emas Tujuh Bukit diperkirakan akan berada di kisaran 110.000 hingga 125.000 ons emas dengan rata-rata biaya pemeliharaan (AISC) US$1.000-US$1.200 per ounce, setelah dikurangi kredit perak. Per 30 September 2022, total 19.621 ons emas dilindungi nilainya dengan harga rata-rata US$1.870 per ounce.
Sementara itu, produksi tambang wetar setahun penuh 2022 diperkirakan akan berada di kisaran 18.000 hingga 22.000 ton tembaga dengan AISC US$7.055 hingga US$7.936 per ton. Produksi tembaga selama tiga kuartal berikutnya diperkirakan akan lebih rendah sesuai dengan jadwal penurunan volume penambangan bijih MBM.