Bisnis.com, JAKARTA - PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) tengah berupaya mendapatkan status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk proyek Subang Smartpolitan.
Direktur SSIA Wilson Effendy mengatakan SSIA sebagai perseroan yang bergerak dalam bidang kawasan industri berupaya mendapatkan status KEK membuat iklim usaha di Indonesia menjadi lebih kompetitif. Namun, Wilson juga mengakui untuk mendapatkan status KEK tidak mudah dan membutuhkan banyak proses.
Menurt Wilson, SSIA sudah melakukan proses panjang untuk mendapatkan status KEK dari pemerintah. Wilson juga menyebut pemerintah tidak sembarangan memberikan status KEK untuk suatu proyek.
“Perseroan dalam tahun ini sudah melakukan proses. Memang proses ini panjang dan tidak sembarangan juga pemerintah memberi status KEK dan ini memang tergantung industri apa yang masuk,” ujar Wilson dalam Public Expose secara virtual, Kamis (15/12/2022).
Dalam proyek Subang Smartpolitan, SSIA juga menggandeng entitas grup Djarum, yakni PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR). Kedua pihak telah menandatangani perjanjian untuk membangun menara dan jaringan fiber optik di Subang Metropolitan melalui entitas usahanya masing-masing.
Wilson mengatakan SSIA akan mulai melakukan persiapan pembangunan infrastruktur untuk tahun depan sehingga serah terima kepada tenant dapat dilakukan pada akhir tahun 2023.
Baca Juga
“Jadi pembangunan menara dan fiber optik ini akan mulai dilakukan di tahun 2023 dengan harapan pada saat akhir 2023 sudah bisa dilakukan serah terima kepada para tenant-tenant,” jelas Wilson.
Sebelumnya, SSIA melalui anak usaha PT Surya Subang Metropolitan menjalin kerja sama dengan anak usaha TOWR, yakni PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo).
Kesepakatan ini juga melibatkan PT Iforte Solusi Infotek (iForte) yang akan menyediakan jaringan fiber optik untuk seluruh kawasan Subang Metropolitan. Sementara Protelindo akan menjadi penyedia menara.