Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Teknologi Anjlok 9,48 Persen dalam Sepekan, Saham GOTO Masih Jadi Beban

Pelemahan indeks tekno ini seiring degan ambruknya saham GOTO yang telah turun sebesar 29,55 persen dari level Rp132 ke level Rp93 dalam sepekan perdagangan.
Seremoni pencatatan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4/2022). GoTo meraih dana Rp15,8 triliun dari IPO dan penjualan saham treasury./Istimewa
Seremoni pencatatan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4/2022). GoTo meraih dana Rp15,8 triliun dari IPO dan penjualan saham treasury./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Saham-saham teknologi yang mencakup saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) cs cenderung mengalami tekanan dalam perdagangan sepekan.

Indeks sektor teknologi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami pelemahan 543,87 point atau sebesar 9,48 persen ke level 5.193,215 pada penutupan pekan ini, dari 5.737,084 pada penutupan pekan lalu.

Pelemahan indeks tekno ini seiring degan ambruknya saham GOTO yang telah turun sebesar 29,55 persen dari level Rp132 ke level Rp93 dalam sepekan perdagangan (05 sampai dengan 09 Desember 2022).

Deputy Head of Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati mengatakan saham GOTO dinilai masih menjadi pemberat IHSG sejak awal pekan.

“Data ekonomi dalam negeri memang mengalami perlambatan. Namun, setelah dilihat lebih jauh ternyata faktor utama penurunan IHSG lebih dikarenakan terbebani oleh penurunan GOTO dan BYAN,” ujar Ike dalam risetnya, Sabtu (10/12/2022).

Sebagai catatan dalam perdagangan selama sepekan IHSG turun 4,34 persen dari level 7.019,63 ke 6.715,11 pada pekan ini.

Hal ini berbanding terbalik dengan bursa saham Asia yang mayoritas bergerak menguat.

“Dari Bursa Asia, mayoritas bergerak menguat dipimpin oleh bursa saham Hong Kong yang dalam sepekan sudah menguat lebih dari 6 persen,” kata Ike

Adapun penggerak mayoritas bursa saham di Asia adalah langkah pemerintah China yang mengumumkan berakhirnya Covid-19 pada awal pekan Senin, (5/12/2022).

Sementara itu, sentimen negatif dalam negeri adalah rilisnya data ekonomi berupa data data retail sales dan consumer confidence index periode November yang melambat dibanding bulan sebelumnya.

Menurut Ike IHSG diproyeksi masih menguji support trend jangka menengah pada rentang 6.684-6.730 untuk perdagangan pekan depan.

Pelaku pasar akan menantikan pertemuan pejabat bank sentral Amerika Serikat atau The Fed pada pekan depan. Adapun pertemuan tersebut akan menentukan arah suku bunga yang diperkirakan naik 50 basis poin ke level 4,5 persen.

Ike menyebut angka 6.684 menjadi angka yang perlu dijaga sebelum IHSG melanjutkan pelemahan menuju titik previous Low di rentang 6.560-6.505.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper