Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham GOTO Tinggalkan Rp100 per Saham, Ada Transaksi Nego di Atas Harga Pasar

Ada transaksi negosiasi saham GOTO Rp120 per saham, di atas harga penutupan pasar reguler Rp93 per saham.
Ada transaksi negosiasi saham GOTO Rp120 per saham, di atas harga penutupan pasar reguler Rp93 per saham. Bisnis/Himawan L Nugraha
Ada transaksi negosiasi saham GOTO Rp120 per saham, di atas harga penutupan pasar reguler Rp93 per saham. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) kembali melemah dan menyentuh auto reject bawah (ARB) pada perdagangan akhir pekan, Jumat (9/12/2022). Namun perdagangan saham GOTO hari ini diwarnai dengan transaksi di pasar negosiasi dengan harga di atas pasar.

Berdasarkan data D’Origin, telah terjadi crossing saham GOTO seharga Rp120 per saham dengan total nilai Rp115,14 miliar. Harga itu lebih tinggi dari harga GOTO yang berada di label Rp93 per saham pada perdagangan Jumat, turun 7 persen dari harga penutupan Kamis (8/12/2022).

GOTO turut menjadi salah satu saham yang paling aktif diperdagangkan hari ini. Volume saham yang diperdagangkan mencapai 280,52 juta lembar.

Adapun pelemahan GOTO selama 15 hari perdagangan menjadi salah satu faktor pemberat kinerja indeks. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) memperlihatkan bahwa penurunan harga saham GOTO sebesar 7 persen hari ini telah berkontribusi pada koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 13,9 poin.

Selain GOTO, crossing juga terjadi pada saham salah satu investor GOTO, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), seharga Rp3.678 per saham dengan total transaksi Rp688,66 miliar. Saham TLKM terpantau ditutup turun 2,41 persen ke label Rp3.650 per saham.

Manajemen GOTO sebelumnya menyebutkan bahwa pelemahan harga saham GOTO sejak akhir November 2022 disebabkan oleh aksi ambil untung investor awal.

Group President GOTO Patrick Cao menjelaskan fluktuasi harga saham yang terjadi di GOTO sama dengan yang terjadi dengan perusahaan publik lainnya, yang merupakan bagian dari mekanisme pasar dan dipengaruhi berbagai faktor.

Dia mengatakan dengan berakhirnya periode penguncian saham atau lock-up, terdapat kenaikan jumlah saham GOTO yang beredar di pasar. Hal itu mengakibatkan peningkatan transaksi jual beli saham.

"Hal ini diakibatkan oleh beberapa hal, antara lain, investor awal yang masuk di harga rendah merealisasikan keuntungan, berakhirnya masa investasi atau fund life untuk investor finansial, dan kebutuhan likuiditas di akhir tahun," kata Patrick dalam paparan publik GOTO, Kamis (8/12/2022).

Dia menilai aksi pemegang saham untuk mencari likuiditas setelah lock-up merupakan hal yang lazim/ Apalagi, jika pemegang saham merupakan investor awal perusahaan.

"Walau kami tidak dapat berbicara mewakili investor, kami meyakini secara umum, mereka terus percaya secara fundamental dari potensi bisnis GOTO ke depannya," ujar dia.

Dia mengatakan GOTO terus melakukan penjajakan dengan investor potensial yang baru, terutama menuju peluang masuknya GOTO ke dalam indeks global di paruh pertama 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper