Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jaksa AS Selidiki Potensi Penipuan Bandar Kripto Sam Bankman-Fried

Pejabat Departemen Kehakiman memulai penyelidikan menyeluruh tentang bagaimana FTX menangani uang tunai dan aset pelanggan kriptonya.
Co/founder bursa kripto FTX Sam Bankman - Fried / Bloomberg.
Co/founder bursa kripto FTX Sam Bankman - Fried / Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA- Jaksa Pengadilan AS mengindikasikan adanya tindak penipuan oleh pendiri bursa kripto FTX Sam Bankman-Fried. Otoritas AS saat ini tengah meneliti aliran dana yang keluar dari AS menuju Bahama.

Melansir Bloomberg, Sabtu (10/12/2022), Jaksa AS sedang memeriksa dengan cermat apakah ratusan juta dolar ditransfer secara tidak sah ke Bahama sekitar waktu pengajuan kebangkrutan FTX pada 11 November di Delaware. Informasi tersebut berdasarkan laporan sumber terpercaya yang minta untuk tidak disebutkan namanya.

Pejabat Departemen Kehakiman memulai penyelidikan menyeluruh tentang bagaimana FTX menangani uang tunai dan aset pelanggan kriptonya. Mereka bertemu minggu ini dengan pengawas yang ditunjuk pengadilan FTX untuk membahas materi yang ingin mereka kumpulkan.

Otoritas AS juga menyelidiki apakah FTX melanggar hukum dengan mentransfer dana ke Alameda Research, perusahaan investasi bangkrut yang juga didirikan oleh Bankman-Fried.

Bankman-Fried, yang berada di Bahama dan belum didakwa dengan kejahatan apa pun, telah mengakui kesalahan manajerial yang parah di FTX tetapi dengan tegas membantah tuduhan jika dia pernah menyalahgunakan dana pelanggan dengan sengaja. Seorang juru bicara Bankman-Fried menolak berkomentar saat dimintai keteranganpada Jumat (9/12/2022) waktu setempat.

The New York Times melaporkan baru-baru ini bahwa jaksa federal juga memeriksa apakah Bankman-Fried terlibat dalam manipulasi pasar dengan mendalangi perdagangan yang menyebabkan runtuhnya ekosistem TerraUSD awal tahun ini.

Jaksa di Distrik Selatan New York, termasuk Asisten Pengacara AS Nicolas Roos, bertemu sekitar dua jam pada pekan ini di ruang konferensi di Manhattan dengan puluhan orang yang menyelidiki keruntuhan FTX. Biaya potensial tidak dibahas pada pertemuan organisasi tersebut.

Pertemuan tersebut juga melibatkan pejabat dari Departemen Kehakiman di Washington, agen dari Biro Investigasi Federal, dan tim kebangkrutan yang dipimpin oleh John J. Ray III, yang ditunjuk sebagai chief executive officer FTX bulan lalu.

Pengacara FTX dari Sullivan & Cromwell, termasuk mantan direktur penegakan Securities and Exchange Commission Steve Peikin dan mantan jaksa federal Manhattan Nicole Friedlander, juga hadir.

Sebagai catatan, Nicolas Roos sebelumnya memiliki rekam jejak dalam menuntut pendiri Nikola Corp. Trevor Milton, yang divonis bersalah pada bulan Oktober karena menyesatkan investor di perusahaan truk listrik tersebut.

Adapun Bankman-Fried telah memberikan serangkaian wawancara media dalam sebulan terakhir yang menjelaskan kesalahan akuntansi yang mengaburkan sejauh mana hubungan FTX dengan Alameda dan risiko yang ditimbulkannya.

Pada Jumat, dia mengatakan di Twitter bahwa dia bersedia untuk bersaksi pada sidang 13 Desember di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR AS tentang disintegrasi kerajaan kriptonya.

Sebagaimana diketahui, FTX yang berbasis di Bahama dan lebih dari 100 entitas terkait, termasuk cabang perusahaan AS, memberikan kejutan ke seluruh ekosistem kripto dengan pengajuan kebangkrutan mereka bulan lalu. FTX dan pendirinya sekarang menghadapi pengawasan dari regulator dan jaksa di AS dan luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper