Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan peminjaman kripto BlockFi resmi mengajukan kebangkrutan di AS menyusul kejatuhan bursa kripto FTX yang telah lebih dahulu collapse.
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (29/11/2022), BlockFi telah mengajukan kebangkrutan Bab 11 untuk mengembalikan seluruh kewajibannya pada seluruh pihak terkait, termasuk FTX dan entitas asosiasi lainnya.
Dalam keterangan resminya, BlockFi juga menyebutkan upaya pemulihan ini akan terhambat mengingat FTX juga tengah mengajukan permohonan kebangkrutan yang sama. Adapun, pengajuan kebangkrutan Bab 11 AS memungkinkan perusahaan tetap beroperasi sambil mencari jalan untuk membayar para krediturnya.
BlockFi menjadi lembaga aset kripto teranyar yang mengajukan kebangkrutan di tengah kondisi pasar aset digital yang lesu. Sebelum BlockFi dan FTX, lembaga peminjam kripto Celsius Network LLC dan Voyager Digital Holdings Inc telah terlebih dahulu mengajukan perlindungan pengadilan kebangkrutan tahun ini.
Pada dokumen pengajuan kebangkrutannya, BlockFi mengatakan memiliki aset dan liabilitas diantara US$1 miliar hingga US$10 miliar. BlockFi disebutkan memiliki US$257 juta dalam bentuk uang tunai atau cash on hand dan telah memulai rencana internal untuk mengurangi pengeluaran, termasuk biaya tenaga kerja.
Sebelumnya, BlockFi juga telah menghentikan fitur penarikan dana atau withdrawal dengan alasan ketidakjelasan status FTX dan entitas asosiasinya Alameda Research. Perusahaan yang didirikan pada 2017 lalu itu juga menyatakan tengah membahas seluruh kemungkinan dengan penasihat dari pihak eksternal.
Baca Juga
BlockFi mengatakan memiliki kewajiban kepada lebih dari 100.000 kreditur. Kreditur terbesar yang terdaftar adalah Ankura Trust, dengan pinjaman sebesar US$729 juta. FTX, juga menjadi salah satu kreditur terbesar BlockFi, dengan pinjaman senilai US$275 juta.
BlockFi adalah perusahaan yang berbasis di New Jersey dan didirikan pada 2017 lalu oleh Zac Prince dan Flori Marquez. Pada awal kemunculannya, BlockFi mendapatkan dukungan dana dari sejumlah investor kenamaan Wall Street seperti Mike Novogratz, Peter Thiel, hingga Winklevoss Capital.
Valar Capital yang dimiliki Peter Thiel tercatat menjadi salah satu pemegang saham terbesar BlockFi dengan porsi 19 persen.
Perusahaan ini mulai menarik perhatian pada 2019 lalu saat menawarkan akun rekening berbunga yang dibayarkan melalui aset kripto Bitcoin dan Ether. Program tersebut mendapat respons positif dengan deposit yang dilaporkan mencapai jutaan dolar AS.