Bisnis.com, JAKARTA - Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), Telkomsel menyampaikan nilai sinergi yang didapatkan dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) telah mencapai Rp507 miliar.
Adapun, saham GOTO belakangan menurun, yang menyebabkan nilai investasi terhadap sahamnya menurun. Pada Jumat (9/12/2022), saham GOTO turun 7 poin atau 7 persen, meninggalkan level Rp100, ke level Rp93 per saham. Turunnya harga saham GOTO hari ini membuatnya mengalami auto reject bawah (ARB) 10 hari berturut-turut.
Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam menjelaskan terkait synergy value Telkomsel-GoTo yang telah mendorong percepatan dan memperkuat positioning ekosistem digital Telkomsel.
"Hingga September 2022, synergy value yang dihasilkan mencapai Rp507,3 miliar atau tumbuh 50,3 persen secara tahunan," kata Hendri, dikutip Jumat (9/12/2022).
Dia melanjutkan, dari synergy value yang telah terbangun antara Telkomsel bersama GoTo, telah memperkuat layanan berbasis digital, mendorong inovasi, dan meningkatkan pengalaman bagi konsumen dan pelaku usaha kecil (UMKM) di Indonesia.
Dia melanjutkan, hal ini turut mendorong performa lini bisnis utama Telkomsel, serta mengembangkan potensi inovasi kolaborasi layanan bersama. Di antaranya Paket Swadaya Telkomsel atau paket data internet khusus untuk mitra driver Gojek dan merchant GoFood, digitalisasi mitra reseller/outlet Telkomsel di ekosistem GoShop serta solusi layanan Call Masking dari Telkomsel nGage.
Baca Juga
Sementara itu, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menegaskan dalam melakukan investasi digital, TelkomGroup fokus tidak hanya kepada capital gain semata. Namun, lebih pada potensi synergy value yang dihasilkan baik bagi TelkomGroup maupun BUMN.
"Saat ini synergy value Telkomsel-GoTo yang dihasilkan sudah cukup besar bahkan tumbuh di atas 50 persen daripada tahun lalu," tutur Ririek.
Lebih lanjut, kata dia, hal yang sama juga berlaku pada MDI dimana synergy value yang dihasilkan dari investasi MDI ke startup memiliki nilai yang lebih besar daripada capital gain.
Sebagai informasi, dalam laporan keuangannya, Telkom menjelaskan pada 16 November 2020, Telkomsel mengadakan perjanjian dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB) atau Gojek untuk investasi dalam bentuk obligasi konversi atau convertible bond (CB) tanpa bunga sebesar US$150 juta atau setara dengan Rp2,1 juta per Desember 2020.
Opsi beli saham preferen memberikan hak kepada Telkomsel untuk membeli tambahan saham preferen dari AKAB sebesar US$300 juta dan dapat dieksekusi dalam waktu 12 bulan pada harga US$5,049 per saham.
Pada 17 Mei 2021, Gojek dan Tokopedia melakukan merger menjadi PT GoTo Gojek Tokopedia dan membuat Telkomsel mengeksekusi CB sesuai perjanjian CB, dengan CB akan dikonversi menjadi saham.
Lalu pada 18 Mei 2021, Telkomsel telah menandatangani perjanjian pembelian saham untuk memesan 29.708 lembar saham konversi atau sebesar US$150 juta yang setara dengan Rp2,1 triliun, dan 59.417 lembar saham tambahan dari opsi pembelian saham atau senilai US$300 juta atau setara Rp4,29 triliun.
Berdasarkan perubahan akta pada 19 Oktober 2021, GOTO melakukan stock split dan mengubah jumlah kepemilikan saham Telkomsel dari 89.125 lembar saham, menjadi 23,72 miliar lembar saham.
Dengan investasi dan stock split ini, maka Telkomsel tercatat memperoleh saham GOTO pada harga Rp270 per saham.
Pada 30 September 2022, Telkomsel menilai nilai wajar investasi di GOTO dengan menggunakan nilai pasar saham GOTO sebesar Rp246 per saham.