Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Saham GOTO Usai Terhempas dari Jajaran 10 Big Cap

Pelaku pasar mencermati perkembangan bisnis dan keberhasilan efisiensi Gojek Tokopedia (GOTO).
CEO Grup GoTo Andre Soelistyo dalam acara paparan publik IPO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo), Selasa (15/3/2022).
CEO Grup GoTo Andre Soelistyo dalam acara paparan publik IPO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo), Selasa (15/3/2022).

Bisnis.com, JAKARTA - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) terhempas dari daftar 10 besar emiten dengan kapitalisasi pasar besar (big cap) pada akhir perdagangan Kamis (8/12/2022). Saham GOTO pun terus diwarnai sentimen opsi saham karyawan atau employee stock option program (ESOP) yang dieksekusi pada harga Rp2 per saham. 

Berdasarkan data Bloomberg, kemarin saham GOTO anjlok 6,54 persen atau 7 poin ke Rp100. Emiten teknologi terbesar di BEI ini memiliki kapitalisasi pasar Rp118,44 triliun, turun lebih dari separuh dari kapitalisasi pasar saat IPO yang sekitar Rp400,31 triliun. Dengan demikian, kapitalisasi pasar GOTO telah hangus sebanyak Rp281,56 triliun per 8 Desember 2022. 

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan selain perkembangan bisnis, para pelaku pasar juga akan mencermati keberhasilan efisensi dari GOTO. Adapun sejumlah langkah diambil GOTO demi meningkatkan profitabilitas.

"[Saham GOTO] diperkirakan masih akan konsolidasi cenderung melemah karena pelaku pasar mencermati perkembangan bisnis dan keberhasilan efisiensi serta upaya-upaya untuk meningkatkan profitability-nya GOTO," ujar Cheril kepada Bisnis, Kamis (8/12/2022).

Secara terpisah, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan GOTO memang memulai terdaftar di Bursa dengan kondisi rugi. Namun, menurutnya hal ini tidak akan berlangsung selamanya lantaran perusahaan tengah mengejar profitabilitas.

Nico menyebut GOTO sedang berusaha untuk menciptakan profitabilitas mulai dari melakukan efisiensi, mengembangkan sinergi bisnis, dan mengembangkan ekosistem yang ada. Terlebih lagi GOTO berupaya untuk menambah nilai dari ekosistem yang sudah ada.

"Selama dia memang perusahaannya masih rugi, tapi menunjukkan proses perbaikan. Berarti arah GOTO untuk mencapai profitabilitas itu sudah semakin dekat dan ini adalah proses yang mesti kita perhatikan juga," ujar Nico kepada Bisnis, Kamis (8/12/2022).

Selain itu, Nico menyebut GOTO saat ini memimpin ekosistem digital di Indonesia. Masyarakat kini menggunakan produk GOTO bukan hanya berdasarkan keinginan, tetapi atas dasar kebutuhan hidup. User experience dari layanan GOTO juga disebut mampu meningkatkan user engagement yang mendorong peningkatan transaksi.

Terkait dengan penurunan harga saham usai masa penguncian (lock-up), Nico mengatakan bahwa bisnis GOTO merupakan komitmen jangka panjang sehingga akan ada titik masuk dan juga titik keluar dari para investor.

"Ada investor yang pergi, tapi ada juga investor yang bertahan atau ada juga investor yang akan datang untuk masuk. Tentu ini semua kembali laig kepada sektor bisnis dari masing-masing investor," jelas Nico.

Saham GOTO konsisten menyentuh level auto rejection bawah (ARB) sejak 28 November 2022. Nico menilai penurunan harga saham ini disebabkan oleh mekanisme pasar yang dipengaruhi oleh sentimen perekonomian secara makro.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper