Bisnis.com, JAKARTA - Anak usaha BUMN, PT PP Properti Tbk. (PPRO) akan fokus untuk melakukan divestasi atau pelepasan saham beberapa proyek termasuk Aerocity Kertajati jelang akhir tahun ini.
VP of Corporate Secretary PP Properti Ikhwan Putra mengatakan aksi divestasi pada beberapa proyek partnership ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan finansial PPRO. Adapun salah satu proyek yang sedang dalam proses divestasi adalah Aerocity Kertajati, Jawa Barat.
"Betul. [Aerocity Kertajati] saat ini sudah AJB (Akta Jual Beli) tahap pertama," ujar Ikhwan saat diminta konfirmasi pada Selasa, (6/12/2022).
Lebih lanjut, Ikhwan mengatakan proses divestasi proyek tersebut telah dijalankan melalui beberapa program. Salah satunya adalah adalah dengan mengikuti Program Asset Recycling dari Kementerian BUMN.
Kemudian PPRO juga tengah menjajaki beberapa calon investor untuk melakukan divestasi sebagian atau seluruhnya proyek dari penyertaan saham.
Pada Maret 2022, PPRO telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat atau conditional sell purcase agreement (CSPA) dengan PT Manakib Rezeki (Manakib Realty) dan PT BIJB Aerocity Development untuk melepas 51 persen kepemilikan PT PPRO BIJB Aerocity Development (PBAD) kepada Manakib Realty.
Baca Juga
Perjanjian tersebut dihadiri dan diresmikan secara langsung oleh Menteri Ekonomi Malaysia YB Mr Dato' Sri Mustapa Mohamed.
PBAD sendiri merupakan perusahaan patungan antara BUMN dan BUMD. Sementara Manakib Rezeki merupakan anak usaha dari perusahaan asal negri Jiran malaysia yaitu Senandung Seputih SDN BHD.
President Director Manakib Rezeki, Hamzah M. Ali mengatakan dengan keunggulan akses udara (internasional) dan darat yang terintegrasi, Aerocity Kertajati akan menjadi pusat dan pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia khususnya di Jawa Barat.