Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PP Properti (PPRO) Bukukan Laba Rp5,17 Miliar pada Semester I/2022

PPRO mencatatkan pertumbuhan laba bersih seiring dengan kenaikan pendapatan.
Pekerja melintas di dekat logo PT PP Properti Tbk. (PPRO) di Jakarta, Kamis (20/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pekerja melintas di dekat logo PT PP Properti Tbk. (PPRO) di Jakarta, Kamis (20/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - PT PP Properti Tbk. (PPRO) mencatatkan pendapatan sebesar Rp984,76 miliar pada semester I/2022. Adapun laba bersih yang dicatatkan PPRO mencapai Rp5,17 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2022, PPRO mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp984,76 miliar atau meningkat 68,85 persen dari periode yang sama pada tahun lalu atau secara year-on-year (yoy). Pada tahun 2021, PPRO membukukan pendapatan sebesar Rp583,19 miliar.

Pendapatan PPRO terdiri dari penjualan real estat apartemen dan tanah, dan pendapatan properti hotel, biaya layanan penyewa dan sewa.

Secara rinci penjualan real estat dari apartemen meningkat 67,5 persen menjadi Rp896,4 miliar, dan penjualan tanah meningkat 142,37 persen menjadi Rp4,95 miliar.

Kemudian untuk pendapatan properti dari hotel tercatat meningkat 136,23 persen menjadi Rp58,44 miliar, biaya layanan penyewa meningkat 8,17 persen menjadi Rp15,37 miliar, dan sewa meningkat 36,31 persen menjadi Rp9,58 miliar.

Selanjutnya, PPRO mencatatkan peningkatan beban pokok penjualan dari Rp503,79 miliar menjadi Rp896,48 miliar pada paruh pertama tahun ini. Hal ini membuat laba kotor PPRO meningkat 11,19 menjadi Rp88,28 miliar dari Rp79,4 miliar.

Setelah dikurangi berbagai beban yang berhasil diefisienkan, PPRO mencatatkan laba bersih periode berjalan meningkat 45,57 persen dari Rp3,55 miliar menjadi Rp5,17 miliar pada semester I/2022.

Sementara itu, jumlah aset PPRO meningkat 1,45 persen dari Rp21,08 triliun di akhir tahun 2021 menjadi Rp21,39 triliun pada paruh pertama tahun ini. Di sisi lain, jumlah liabilitas meningkat 1,52 dari Rp16,58 triliun pada 31 Desember 2021 menjadi Rp16,84 triliun pada 30 September 2022.

Kemudian untuk kas dan setara kas akhir periode terjadi penurunan 14,8 dari Rp1,68 triliun menjadi Rp1,44 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper