Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PP Properti (PPRO) Lunasi Rp2,5 Triliun Utang Obligasi, MTN dan Bank

Anak usaha BUMN, PT PP Properti Tbk. (PPRO) melunasi pembayaran utang yang jatuh tempo di tahun ini senilai Rp2,5 triliun, terdiri dari obligasi, MTN, dan bank.
Pekerja melintas di dekat logo PT PP Properti Tbk. (PPRO) di Jakarta, Kamis (20/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pekerja melintas di dekat logo PT PP Properti Tbk. (PPRO) di Jakarta, Kamis (20/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha BUMN, PT PP Properti Tbk. (PPRO) telah melunasi pembayaran utang yang jatuh tempo di tahun ini senilai Rp2,5 triliun, terdiri dari obligasi, medium term notes (MTN), dan utang perbankan. 

Direktur Keuangan PP Properti, Deni Budiman memaparkan sejumlah instrumen utang dalam bentuk obligasi dan MTN yang telah dilunasi, antaralain obligasi berkelanjutan hingga MTN yang jatuh tempo periode Februari—September 2022.

“PPRO berkomitmen menyelesaikan kewajiban jatuh tempo senilai Rp2,5 triliun untuk tetap menjaga kepercayaan dari investor, kami yakin dapat mencapai target performance perusahaan seiring dengan membaiknya industri properti di tahun 2022 dan 2023,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (26/9/2022).

Rinciannya, PPRO telah melunasi instrumen utang obligasi dan MTN terdiri dari Obligasi Berkelanjutan II PP Properti Tahap II Tahun 2021 senilai Rp300 miliar yang jatuh tempo pada 15 Februari 2022, Obligasi Berkelanjutan I PP Properti Tahap II Tahun 2019 senilai Rp800 miliar yang jatuh tempo pada 22 Februari 2022.

Selain itu, PPRO juga melunasi utang Obligasi Berkelanjutan I PP Properti Tahap III Tahun 2019 senilai Rp534,5 miliar yang jatuh tempo pada 19 Juli 2022, kemudian Obligasi Berkelanjutan II PP Properti Tahap III Tahun 2021 senilai Rp 177 miliar yang jatuh tempo pada 12 September 2022.

Selain itu, surat hutang jangka menengah (MTN) juga telah dibayar oleh PPRO sebesar Rp120 miliar yang jatuh tempo pada 30 Juli 2022. Ke depan, PPRO selektif mengembangkan produk menyesuaikan minat masyarakat dan serapan pasar antara lain dengan menyelesaikan project carry over dengan marketing sales mencapai 70 persen.

“PPRO pun akan menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan konsumen, dimana salah satunya dengan berupaya menyediakan apartemen yang sudah dilengkapi oleh peralatan rumah atau full furnished,” imbuh Deni.

Fokus pengembangan PPRO ke depan yaitu pengembangan landed house, student apartment, pengembangan kawasan Transyogi Cibubur, dan peluang kerja sama.

Deni menambahkan, aktivitas pembelajaraan di kampus sudah mulai offline dan terjadi peningkatan permintaan di area tersebut, sehingga PPRO akan memenuhi kebutuhan permintaan yang disesuaikan dengan kebutuhan serapan market yang membutuhkan apartemen full furnished.

Per September 2022, PPRO membidik marketing sales mencapai Rp700 miliar atau sekitar 58 persen dari target prapenjualan perseroan pada 2022 dengan nilai total Rp1,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper