Bisnis.com, JAKARTA - Anak usaha BUMN, PT Properti Tbk. (PPRO) menyebut terjadinya penurunan laba perseroan disebabkan oleh tidak adanya kontribusi pendapatan lain-lain. Adapun laba bersih PPRO menurun 50,18 persen secara year-on-year (yoy) pada kuartal III/2022.
VP of Corporate Secretary PP Properti Ikhwan Putra mengatakan PPRO masih optimistis mencapai kinerja positif hingga akhir tahun ini. PPRO juga telah menyiapkan sederet target untuk mencatatkan kinerja positif.
PPRO akan berupaya meningkatkan penjualan unit ready stock dari segmen apartemen, dan juga melanjutkan proses serah terima atau hands over sesuai dengan jadwal konsumen. Serah terima juga akan dilakukan pada pengembangan baru di unit bisnis landed house.
"Perusahaan juga terus memaksimalkan dukungan dari pemerintah seperti diskon PPN 50 persen sampai bulan September 2022 dan LTV (loan-to-value) atau rasio pinjaman 0 persen," ujar Ikhwan kepada Bisnis pada Selasa (1/11/2022).
Lebih lanjut, Ikhwan mengatakan PPRO telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp102 miliar hingga kuartal III/2022. Dana tersebut dilakukan untuk penyelesaian pembangunan hotel dan mall.
Berdasarkan laporan keuangan yang sudah diaudit per 30 September 2022, PPRO membukukan pendapatan sebesar Rp1,35 triliun pada kuartal III/2022. Angka ini naik 59,95 persen dari Rp847,76 miliar secara yoy.
Baca Juga
Kemudian PPRO mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp5,81 triliun pada kuartal III/2022. Angka ini turun 50,18 miliar dari Rp11,677 miliar.