Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Teknologi GOTO BUKA Cs Bebani IHSG, Ini Saran Analis

Saham teknologi seperti GOTO dan BUKA berpeluang kembali meningkat setelah tekanan kenaikan suku bunga mereda.
Saham teknologi seperti GOTO dan BUKA berpeluang kembali meningkat setelah tekanan kenaikan suku bunga mereda. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Saham teknologi seperti GOTO dan BUKA berpeluang kembali meningkat setelah tekanan kenaikan suku bunga mereda. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten teknologi masih membebani pergerakan IHSG dalam beberapa hari terakhir. Analis mengatakan untuk wait and see menantikan kemungkinan kenaikan suku bunga AS mereda.

Pada penutupan perdagangan Selasa (6/12/2022), IHSG terpantau melemah hingga 1,36 persen atau 94,75 poin ke 6.892,57. Dua perusahaan teknologi yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), dan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) masih menjadi beban bagi sektor teknologi.

Masing-masing emiten memberatkan indeks hingga 31,15 persen, dan 27,05 persen.

Head of Research Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya mengatakan pergerakan sektor tekno saat ini akan membebani IHSG, namun tidak untuk jangka panjang.

“Ini memang sebenarnya agak membuat kinerja IHSG jadi drag down, tapi yang kita suka sebenarnya ini bisa biarin dulu aka, karena di saham tekno, selama suku bunga naik pelemahan akan terus berlanjut,” katanya dalam konferensi pers Market Outlook 2023 Mirae Asset Sekuritas, Selasa (6/12/2022).

Tahun depan, dengan adanya proyeksi kenaikan suku bunga AS masih berlanjut sampai dengan semester pertama 2023 sampai ke kisaran 5 persen untuk meredam inflasi, saham tekno masih akan kurang diminati.

“Kapan akan diminati? Kalau suku bunga the fed itu sudah tidak naik lagi,” jelasnya.

Dengan proyeksi kondisi ekonomi tahund epan, untuk sektor pilihannya, Mirar Asset Sekuritas memilik sektor consumer non-cyclical dan financial sebagai top picks karena masih akan prospektif dan dapat menjadi pilihan tahun depan

Menurut Hariyanto, sektor consumer non-cyclicals masih menarik karena margin keuntungan perusahaan-perusahaan di bidang tersebut masih dapat meningkat dan laba bersihnya dapat tumbuh pada 2023.

“Pertumbuhan kinerja emiten saham di sektor tersebut, merupakan dampak positif dari lebih tingginya harga jual daripada kenaikan harga produk agrikultur akibat normalisasi sejak Juli 2022,” jelasnya.

Untuk sektor keuangan, Hariyanto memprediksi pertumbuhan laba bersih perbankan masih akan terus menguat pada 2023 didukung pertumbuhan pinjaman dan pertumbuhan margin bunga bersih (NIM) yang tinggi tahun depan.

Selain itu, dia menilai turunnya beban pencadangan atau beban provisi yang diprediksi terjadi tahun depan juga akan mendukung pertumbuhan laba bersih perbankan.

Terkait dengan stock pick bulanan, Mirae Asset Sekuritas menambahkan tiga saham baru yaitu tiga perusahaan consumer non-cyclicals, yaitu ICBP, INDF, dan MYOR sebagai pengganti DSNG, INTP, dan SMGR.

Pilihan saham condong ke sektor perbankan, pertambangan batu bara, dan consumer non-cyclicals, yang diwakili oleh saham BMRI, BBRI, BTPS, BNGA, ITMG, INDF, ICBP, dan MYOR.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper