Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Transaksi Nego Saham GOTO Rp50 Senilai Rp220 Miliar

Saham GOTO mencatatkan transaksi di pasar negosiasi senilai Rp220,06 miliar di harga Rp50 per saham, di bawah harga pasar.
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta. Saham GOTO mencatatkan transaksi di pasar negosiasi senilai Rp220,06 miliar di harga Rp50 per saham, di bawah harga pasar. Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta. Saham GOTO mencatatkan transaksi di pasar negosiasi senilai Rp220,06 miliar di harga Rp50 per saham, di bawah harga pasar. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) juga ditransaksikan di pasar negosiasi pada hari ini, Senin (5/12/2022), di bawah harga pasar reguler. Adapun, saham GOTO kembali anjlok mencapai auto reject bawah (ARB).

Mengutip data konsultan keuangan D'Origin, ada sejumlah transaksi crossing di pasar negosiasi hari ini. Salah satunya ialah saham GOTO di harga Rp50 dengan nilai transaksi Rp220,06 miliar.

Selain GOTO, saham lainnya yang mencatatkan transaksi crossing atau transaksi tutup sendiri ialah SMMA Rp401,77 miliar, BBRI Rp331,94 miliar, BBCA Rp191,14 miliar, TLKM Rp181,98 miliar, ADMR Rp140,23 miliar, BBNI Rp132,86 miliar, dan BIPI Rp130,27 miliar.

Sementara itu, di pasar reguler saham GOTO anjlok 6,82 persen atau 9 poin ke level Rp123 hari ini. Saham GOTO pun mentok ARB atau batas terendah harian. Tercatat, saham GOTO sudah melemah 11 sesi beruntun, dan mengalami ARB 6 sesi beruntun.

Mengutip data RTI, broker yang paling banyak mentransaksikan saham GOTO hari ini ialah PT Stockbit Sekuritas Digital (XL) dan PT BCA Sekuritas (SQ). Penjualan saham GOTO oleh Stockbit mencapai 2,2 miliar saham, dengan net sell 940,3 juta saham.

Sementara itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara dan menjelaskan kebijakannya terkait penurunan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) secara beruntun.

Terkait dengan saham GOTO yang menyentuh auto rejection bawah (ARB) dalam 6 sesi beruntun dan sudah menurun 11 hari, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna menyampaikan pergerakan harga saham merupakan refleksi dari mekanisme pasar.

Menurutnya, tindakan bursa atas pergerakan harga saham perusahaan tercatat akan ditentukan apabila terdapat indikasi ketidakwajaran.

"Apabila terdapat indikasi tersebut, Bursa dapat menindaklanjuti dengan menyampaikan permintaan penjelasan bahkan melakukan suspensi saham," Jelas Nyoman, Senin (5/12/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper