Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspansi Kendaraan Listrik Bareng GOTO, TOBA Siapkan Capex Jumbo

TBS Energi (TOBA) mengalokasikan capex salah satunya untuk pendanaan ekspansi kendaraan listrik Electrum, bersama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).
TBS Energi (TOBA) mengalokasikan capex salah satunya untuk pendanaan ekspansi kendaraan listrik Electrum, bersama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).
TBS Energi (TOBA) mengalokasikan capex salah satunya untuk pendanaan ekspansi kendaraan listrik Electrum, bersama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten batu bara dan energi PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) menyiapkan anggaran belanja atau capital expenditure (capex) mencapai US$60 juta pada 2023. Alokasi capex salah satunya untuk pendanaan ekspansi kendaraan listrik Electrum, bersama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).

Head of Corporate Strategy TBS Energi Utama Nafi Achmad Sentausa menyebutkan capex pada 2023 kurang lebih sekitar US$50 juta – US$60 juta. Dengan estimasi rupiah Rp15.600 per dolar AS, nilai tersebut setara dengan Rp780 miliar-Rp936 miliar

“Alokasinya difokuskan ke dua pilar bisnis energi baru terbarukan dan kendaraan listrik,” jelasnya dalam paparan publik, Kamis (1/12/2022).

Untuk pendanaan tahun depan, Nafi menyebutkan seluruhnya sudah akan didanai menggunakan kas internal.

“Ke depan kita juga memiliki fleksibilitas untuk mengeksplor berbagai opsi pendanaan untuk mendanai pipeline proyek yang kita miliki,” jelasnya.

Adapun, Nafi menjelaskan kebutuhan investasi TOBA sampai dengan 2025 mencapai US$500 juta dolar, dan untuk EBT US$150 juta.

Di bisnis kendaraan listrik, TOBA bergandengan tangan dengan GOTO untuk membentuk usaha patungan PT Energi Kreasi Bersama (Electrum).

Baru-baru ini, Direktur Utama TBS Energi Utama Dicky Yordan memaparkan bahwa Electrum menandatangani Head of Agreement dengan PT Pertamina Power Indonesia di sela-sela B20 Summit pada 12 November 2022.

“Ruang lingkup HoA ini meliputi potensi penjajakan kerja sama para pihak di bidang ekosistem kendaraan listrik, termasuk kolaborasi terkait infrastruktur baterai, seperti pengembangan teknologi, manufaktur, hingga komersialisasi,” paparnya dalam keterbukaan informasi Selasa (15/11).

Managing Director Electrum Patrick Adhiatmadja menyatakan kesiapan perusahaan untuk menghadirkan ekosistem kendaraan listrik yang lengkap dan terintegrasi.

“Electrum dan Pertamina NRE siap mendukung tercapainya target transformasi energi nasional. Potensi adopsi kendaraan listrik di Indonesia, membutuhkan kolaborasi menyeluruh dari berbagai pihak, termasuk swasta dan BUMN,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Patrick dalam pemaparan di acara BloombergNEF Summit Bali 2022 menyampaikan bahwa Indonesia telah berada di jalur yang tepat untuk mengakselerasi adopsi kendaraan listrik di Asia Tenggara.

Menurutnya, pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dapat memberikan nilai tambah terhadap ekonomi senilai US$10 miliar dan membuka sampai dengan 200.000 lapangan pekerjaan baru hingga 2030.

Indonesia dinilai punya tiga keunggulan utama dalam pengembangan industri kendaraan listrik. Pertama, posisi Indonesia sebagai pasar motor roda dua terbesar di Asia Tenggara. Kedua, sudah memiliki kemampuan dalam manufaktur kendaraan bermotor. Terakhir, cadangan nikel terbesar di dunia yang menjadi bahan utama pembuatan baterai.

“Ketiga hal ini, menegaskan bahwa potensi motor listrik Indonesia patut digarap serius, bahkan sudah banyak dilirik investor global.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper