Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tambang batu bara PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) mencetak peningkatan kinerja hingga September 2022 dengan kenaikan pendapatan hingga 63,56 persen dan laba bersih naik hingga 60,22 persen.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan di Bursa Efek Indonesia, sampai dengan September 2022 TOBA mencetak pendapatan mencapai US$469,13 juta naik 63,56 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$286,80 juta.
Pendapatan penjualan terbesar diraih dari penjualan ke luar negeri senilai US$423,49 juta, naik dari tahun sebelumnya US$229,07 juta. Sementara itu, penjualan domestik tercatat seilai US$5,52 juta, naik dari tahun sebelumnya hanya US$773.765.
Selain itu, TOBA juga mencetak pendapatan dari penjualan tandan buah segar, inti, dan minyak sawit mentah senilai US$4,48 juta dan pendapatan dari sewa kendaraan listrik senilai US$40.354.
Di sisi lain, peningkatan pendapatan juga meningkatkan beban pokok penjualan TOBA naik dari US$243,76 juta menjadi US$360,16 juta. Hal ini membuat laba kotor TOBA masih mencatat kenaikan dari US$43,04 juta sampai September 2021 menjadi US$108,97 juta pada September 2022.
Dari catatan tersebut TOBA masih mampu meraup laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk naik 60,22 persen dari sebesar US$34,17 juta pada sembilan bulan 2021, menjadi sebesar US$54,75 juta pada sembilan bulan 2022.
Baca Juga
Selanjutnya, total aset TOBA juga meningkat menjadi US$894,03 juta sampai September 2022 dari catatan hingga Desember 2021 sebesar US$858,10 juta. Adapun, total liabilitas sebesar US$474,29 juta dan ekuitas US$419,74 juta.
Saham TOBA terpantau bergerak di zona merah pada penutupan perdagangan Jumat (25/11/2022) dengan penurunan 0,77 persen atau 5 poin ke 645.
Sepanjang 2022 berjalan, harga sahamnya masih tercatat turun 41,36 persen. Namun, jika dibandingkan dengan setahun lalu, harganya sudah tumbuh 16,22 persen.