Bisnis.com, JAKARTA – Potensi kenaikan suku bunga hingga awal tahun 2023 perlu diperhatikan para investor sebelum masuk ke reksa dana campuran.
Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) Eri Kusnadi mengatakan investor perlu mengenali reksa dana campuran yang akan dipilih agar dapat menyesuaikan strategi baik saat pasar menurun maupun ketika rebound. Eri mengatakan, salah satu sentimen yang perlu dicermati investor adalah tekanan dari sisi pasar obligasi.
“Kami prediksi tekanan masih akan terus berlangsung selama 6 bulan ke depan seiring dengan sentimen kenaikan suku bunga di dalam dan luar negeri,” jelasnya saat dihubungi, Senin (28/11/2022).
Menurutnya, produk reksa dana campuran dengan porsi obligasi berdurasi pendek menjadi opsi bijaksana untuk dipilih saat ini. Sementara itu, investor tidak perlu mencari sektor yang terlalu spesifik untuk porsi sahamnya saat ini.
Adapun, Eri menuturkan Batavia Prosperindo masih memperhatikan porsi obligasi dalam reksa dana campurannya. Hal ini mengingat laju kenaikan suku bunga yang diprediksi berlanjut hingga Maret 2023 mendatang.
“Sedangkan untuk porsi sahamnya kami mengkombinasikan strategi top down dan bottom up dalam mencari potensi alpha sambil mempertahankan kualitas fundamental portofolio kami,” pungkasnya.
Baca Juga
Berdasarkan laporan Infovesta Utama, reksa dana campuran mencatatkan return sebesar 4,27 persen secara year to date (ytd) hingga 25 November 2022. Kinerja tersebut berada di atas reksa dana pasar uang yang mencatatkan pertumbuhan 2,37 persen.
Sementara itu, reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap masing – masing mencatatkan return sebesar 1,14 persen dan 0,63 persen ytd.
Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana menjelaskan pertumbuhan kinerja reksa dana campuran utamanya didorong oleh kinerja pasar saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mampu menguat sekitar 6,9 persen sepanjang tahun berjalan, sehingga turut mengerek naik reksa dana ini.
“Pasar obligasi memang sempat menekan kinerja reksa dana campuran. Tetapi, kami lihat 2 bulan terakhir sudah lebih baik dan di reksa dana pendapatan tetap pun juga sudah positif return nya,” jelas Wawan.