Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dipengaruhi Tiga Sentimen Utama Pekan Ini, Simak Detilnya

IHSG pekan ini diprediksi akan dipengaruhi tiga sentimen utama, seperti The Fed, inflasi dan data manufaktur.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini diprediksi akan dipengaruhi tiga sentimen utama, seperti The Fed, inflasi dan data manufaktur.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas Rifqi Satria Dinandra menjelaskan rilis FOMC Minutes pekan lalu memberikan informasi penting yang bisa menjadi sentimen positf untuk market, dimana The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga lebih kecil dari biasanya.

Seperti diketahui, dalam 4 pertemuan terakhir The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 bps. Sekarang ini diperkirakan akan lebih kecil bisa 50 bps.

"Notula rapat menunjukkan Bank Sentral AS sudah melihat adanya kemajuan dari kebijakan moneter untuk menekan angka inflasi di AS. Jadi, pada rapat berikutnya kenaikan suku bunga diperkirakan tidak akan sebesar 75 bps lagi. Ini tentu menjadi sentimen positif bagi bursa global termasuk Indonesia," katanya melalui keterangan resmi, Selasa (29/11/ 2022).

Sementara itu, lanjut Rifqi, untuk pekan ini ada 2 sentimen yang perlu dicermati, yakni rilis data inflasi November dan PMI Manufaktur.

Terkait inflasi, menurut konsensus inflasi November akan kembali turun ke 5,5 persen secara tahunan atau lebih rendah dari bulan lalu 5,71 persen. Tren penurunan inflasi memberi ruang bagi Bank Indonesia untuk tidak agresif dalam menaikkan suku bunga.

"Sementara itu, inflasi inti diperkirakan akan kembali naik ke level 3,39 persen yoy. Jika inflasi inti masih naik dan berada di level target BI maka akan menjadi sentimen positif bagi IHSG," jelas Rifqi.

Sentimen selanjutnya adalah PMI Manufaktur, dimana angka PMI Manufaktur sempat turun pada Oktober lalu, namun sejatinya masih ekspansif dalam 14 bulan terakhir.

"Menurut saya, bulan November bisa jadi positif karena kita sudah mau Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Biasanya, pergerakan dari sektor manufaktur dan jasa cenderung ekspansif menjelang hari besar ini dan ini menjadi sentimen positif bagi IHSG," lanjutnya.

Seiring dengan sentimen positif yang dijelaskan oleh Rifqi, ia juga merekomendasikan  9 saham unggulan pada 4 sektor yang layak buy dan ditradingkan hingga 2 Desember 2022 mendatang, yakni IDX Finance dengan kode saham BBNI (Support 9.150, Resistance 9.500, BMRI (Support 10.025, Resistance 10.450) dan BBRI (Support 4.700, Resistance 4.870).

IDX Industry yaitu UNTR (Support 29.100, Resistance 31.225) dan CTRA (Support 980, Resistance 1.080). IDX Property dengan kode PWON (Support 464, Resistance 494 ) dan SMRA (Support 590, Resistance 655).

Kemudian IDX Energy yaitu PGAS (Support 1.835, Resistance 1.905) dan ADRO (Support 3.640, Resistance 3.830).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper