Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah posisi fundamental pasar kripto yang masih dalam tekanan, analisis teknikal dapat digunakan untuk tetap mendapatkan cuan dari trading kripto. Salah satu pola yang sedang dalam perbincangan yakni pola dead cat bounce.
Dead cat bounce adalah salah satu pola jebakan yang bisa muncul di grafik pasar aset, termasuk kripto. Pola ini patut diwaspadai sebab berpotensi merugikan investor.
Apa itu Dead Cat Bounce Pattern?
Dikutip dari Pintu Academy, Sabtu (26/11/2022), Dead cat bounce pattern adalah salah satu pola bullish atau naik yang menjebak. Jika investor melihat angka tinggi yang ditawarkan di pasar dengan adanya pola naik, perlu dipastikan apakah grafik tersebut merupakan Dead Cat Bounce atau bukan.
Pada dasarnya, DCB adalah pemulihan harga aset sementara atau merupakan kenaikan harga aset yang berumur pendek dari suatu tren penurunan berkepanjangan. Pola ini bisa muncul di tengah pasar bearish yang selanjutnya akan diikuti dengan tren harga yang terus menurun.
Mengutip dari Investopedia.com, tidak jarang tren turun diinterupsi oleh periode pemulihan singka atau reli kecil yang menunjukan harga naik sementara tetapi kembali turun.
Alasan Disebut Dead Cat Bounce?
Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, istilah Dead cat bounce artinya “kucing mati yang terpantul”. Dalam analisis teknikal, pemantulan dianggap sebagai pola berkelanjutan, di mana pada awalnya pemantulan mungkin tampak sebagai pembalikan tren tetapi justru dengan cepat diikuti oleh kelanjutan pergerakan harga aset ke bawah.
Baca Juga
Sayangnya, Dead Cat Bounce chart adalah pola yang biasanya baru disadari setelah terjadi dan cukup sulit untuk diidentifikasi secara real-time.
Cara Mengidentifikasi dan Konfirmasi Pola Dead Cat Bounce
Seperti disebutkan sebelumnya, dalam sebagian besar kasus, Dead cat bounce hanya dapat diidentifikasi setelah pola tersebut terjadi.
Dalam hal ini, banyak trader yang biasanya salah mengidentifikasi pola bullish berkepanjangan sebagai Dead Cat Bounce, begitu pula sebaliknya.
Investopedia menerangkan pola ini biasanya baru akan terkonfirmasi setelah terjadi dengan skenario jika grafik tren turun mendadak naik. Namun, setelah harga naik sementara, grafik pasar akan kembali menunjukkan tren turun yang panjang.
Momen naiknya harga di tengah tren turun inilah yang disebut Dead cat bounce. Investor yang terjebak membacanya sebagai pola pembalikan tren dan melakukan aktivitas perdagangan harus mengalami kerugian.
Cara Trading dengan Pola Dead Cat Bounce
Terdapat beberapa cara trading dengan pola Dead cat bounce. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Membuka Posisi Short
Menurut laman The Balance, posisi short saat kemunculan pola Dead Cat Bounce diambil sebab trader melihat adanya kemungkinan tren turun berikutnya. Pada dasarnya, posisi short adalah tindakan “meminjam aset”, di mana trader harus mengembalikan aset tersebut di kemudian hari. Oleh karena itu, harga aset yang lebih murah di masa depan akan memberikan keuntungan bagi trader yang mengambil posisi short.
Posisi short bisa diambil tepat di harga terendah dari lonjakan pola Dead Cat Bounce sebagai konfirmasi bahwa pola tersebut memanglah merupakan Dead Cat Bounce.
2. Meletakkan Stop Loss
Dilansir dari The Balance, stop loss pada pola Dead Cat Bounce bisa diletakkan tepat di atas harga tertinggi. Tujuannya adalah untuk membatasi kerugian apabila ternyata pola bukan merupakan Dead cat bounce melainkan pola bullish seperti yang terlihat pada grafik di bawah ini.
Nah, itu dia penjelasan singkat mengenai apa itu Dead Cat Bounce di trading crypto, mulai dari cara mengidentifikasi hingga cara trading dengan menggunakan pola tersebut.