Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merdeka Copper Gold (MDKA) Lunasi Obligasi Rp1,5 Triliun

Merdeka Copper Gold (MDKA) berhasil melunasi obligasi jatuh tempo pada 25 November 2022.
Kondisi hutan Tumpang Pitu Banyuwangi yang menjadi area konsensi tambang emas oleh PT Bumi Suksesindo yang merupakan anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). JIBI/Bisnis-Peni Widarti
Kondisi hutan Tumpang Pitu Banyuwangi yang menjadi area konsensi tambang emas oleh PT Bumi Suksesindo yang merupakan anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). JIBI/Bisnis-Peni Widarti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) melakukan pembelian kembali atau buyback Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2021. Adapun jumlah pokok obligasi mencapai Rp1,5 triliun tersebut jatuh tempo pada 25 November 2022.

Berdasarkan keterbukaan informasi, MDKA dapat melakukan buyback untuk sebagian atau seluruh obligasi sebelum tanggal pelunasan pokok. MDKA juga memiliki hak untuk melakukan buyback sebagai pelunasan obligasi atau disimpan untuk dijual kembali dengan harga pasar.

"Risiko utama yang dihadapi oleh perseroan adalah risiko terkait harga komoditas emas dan tembaga," tulis MDKA dalam keterbukaan informasi dikutip Kamis (24/11/2022).

Sekitar 27 persen dari dana hasil penawaran umum obligasi sebelumnya digunakan oleh anak usaha perseroan, PT Bumi Suksesindo (BSI) untuk membayar sebagian pokok utang yang timbul berdasarkan Perjanjian Fasilitas US$100 juta.

Pembayaran tersebut dilakukan secara berturut-turut tanggal 30 November 2021, 21 Desember 2021, 31 Januari 2022, 28 Februari 2022, dan 30 Maret 2022 atau setiap tanggal jatuh tempo. Uang yang digelontorkan dari masing-masing jatuh tempo sekitar US$5,6 juta.

Kemudian 73 persen dari dana hasil penawaran umum obligasi juga diserap oleh MDKA, BSI, PT Batutua Tembaga Raya Tbk. (BTR), dan PT Batutua Kharisma Permai (BKP) untuk beberapa hal dalam rangka mendukung kegiatan usaha. Di antaranya adalah modal kerja, pembayaran kepada pemasok, karyawan, konsultan-konsultan, serta pembayaran beban keuangan.

Pada semester I/2022, pendapatan MDKA naik 152,12 persen dari US$135,41 juta menjadi US$341,4 juta secara year-on-year (yoy).

Lebih lanjut, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat meningkat 1.607 persen menjadi US$100,06 juta. Pada tahun 2021, laba MDKA hanya sebesar US$5,86 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper