Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Kickoff, Simak Kinerja Emiten Pemegang Hak Siar Piala Dunia EMTK dan SCMA

Kickoff Piala Dunia 2022 akan dimulai malam ini, Minggu (20/11/2022). EMTK dan SCMA selaku pemegang hak siar mencatatkan kinerja positif di Kuartal III/2022 ini
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) aatau Grup Emtek resmi menjadi pemegang hak siar Piala Dunia 2022 di Indonesia.
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) aatau Grup Emtek resmi menjadi pemegang hak siar Piala Dunia 2022 di Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA -  Kickoff Piala Dunia 2022 akan dimulai malam ini, Minggu (20/11/2022). Dalam ajang ini, grup PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) atau Emtek bersama anaknya, PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) menjadi pemegang hak siar piala dunia.

Menarik untuk disimak bagaimana kinerja kedua emiten ini. Secara umum kedua perusahaan ini mencatatkan peningkatan pendapatan bersih hingga akhir September 2022.

EMTK mencatatkan peningkatan pendapatan menjadi Rp11 triliun hingga kuartal III/2022. Pendapatan ini meningkat 15 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, dari Rp9,59 triliun.

Pendapatan ini ditopang dari penjualan barang sebesar Rp4,45 triliun, pendapatan iklan Rp4,1 triliun, jasa kesehatan dan rumah sakit Rp1,38 triliun, jasa VSAT, perbaikan, perawatan, dan dukungan teknis Rp123,2 miliar, dan pendapatan lain-lain Rp960 miliar.

EMTK pun membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk EMTK meroket 2.454 persen menjadi Rp5,54 triliun hingga 9 bulan 2022, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp217 miliar. Penyebabnya, laba atas investasi-neto EMTK naik 2.105 persen dari Rp2,75 triliun di 9 bulan 2021, menjadi Rp6,06 triliun di 9 bulan 2022 ini.

Sementara itu, SCMA mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp4,95 triliun atau meningkat 12,77 persen dari periode yang sama atau year-on-year (yoy). Pada tahun 2021, SCMA membukukan pendapatan sebesar Rp4,39 triliun.

Pendapatan SCMA terdiri dari pendapatan iklan, dan pendapatan lain-lain.

Secara rinci, pendapatan iklan meningkat 7,35 persen menjadi Rp5,13 triliun, dan pendapatan iklan meningkat 47,24 persen. Kemudian terdapat juga pelanggan dengan pendapatan iklan neto lebih dari 10 persen dari pendapatan neto konsolidasian, yakni PT Wira Pamungkas Pariwara dengan total Rp1,11 triliun.

Akan tetapi, tidak seperti induknya, SCMA mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp830,77 miliar pada kuartal III/2022. Angka ini menurun 28,06 persen dari Rp1,06 triliun.

Sebelumnya, Analis Sucor Sekuritas Paulus Jimmy menjelaskan penurunan laba bersih SCMA sesuai dengan ekspektasinya. Dia menjelaskan, penurunan laba disebabkan oleh platform layanan streaming milik SCMA, Vidio yang masih berada di fase pertumbuhan.

“Vidio memang masih mencatatkan kerugian di level bottom line. Tetapi, perlu diingat bahwa Vidio merupakan salah satu platform over-the-top (OTT) dengan pengguna aktif terbanyak di Indonesia,” kata Jimmy kepada Bisnis belum lama ini.

Di sisi lain, Jimmy mengatakan Vidio dapat menjadi katalis utama yang mempengaruhi kinerja SCMA. Menurutnya, Vidio dapat menjadi motor positif untuk SCMA jika mampu mencatatkan perkembangan berkelanjutan dari sisi pengguna, konten, serta monetisasi.

Sementara itu, status Vidio sebagai partner resmi untuk penyiaran Piala Dunia 2022 diprediksi akan sedikit menggerus laba SCMA. Hal tersebut mengingat biaya hak siar (broadcasting rights fee) yang cukup tinggi.

“Tetapi ini dapat mendorong kenaikan rating channel TV dari SCMA, yaitu SCTV dan dan Indonesia. Penyiaran Piala Dunia 2022 juga akan membantu pertumbuhan Vidio,” ujarnya.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper