Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada hari ini, Kamis (17/11/2022), seiring dengan langkah Bank Indonesia (BI) untuk kembali menaikkan suku bunga acuan.
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 16—17 November 2022 memutuskan untuk kembali menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 basis poin menjadi 5,25 persen. Kenaikan ini membuat suku bunga berada pada posisi tertinggi sejak Oktober 2016.
Berdasarkan data RTI pukul 15.01 WIB, IHSG ditutup menguat 0,44 persen atau naik 30,60 poin ke posisi 7.044,98 pada akhir perdagangan. Sepanjang sesi, IHSG bergerak di rentang 6.965,76—7.051,27.
Kapitalisasi pasar naik ke Rp9.463 triliun dari Rp9.383 triliun. Terdapat 243 saham menguat, 272 saham berakhir di zona merah, dan 188 saham stagnan.
Di sisi lain, sektor teknologi menjadi yang terkoreksi paling dalam dengan pelemahan 0,70 persen, begitu pula sektor konsumer non-cyclical turun 0,70 persen, dan industri dasar turun 0,69 persen.
Saham PT Pan Brothers Tbk. (PBRX) menjadi saham yang paling banyak ditransaksikan yakni secara volume 1,2 miliar lembar dan nilai Rp169,4 miliar. PBRX ditutup menguat 26,27 persen ke harga Rp149 per saham.
Baca Juga
Selanjutnya saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) juga menjadi saham teraktif yang diperdagangkan dengan volume 1,2 miliar lembar dan nilai Rp211,2 miliar. Saham BUMI ditutup melemah 0,57 persen ke label Rp175 per saham.
Di jajaran saham-saham berkapitalisasi besar, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menjadi saham dengan koreksi terdalam yakni 1,83 persen sehingga parkir di Rp214 per saham.
Sementara itu, saham PT Bayan Resources ditutup menguat 10,53 persen ke harga Rp83.975 per saham. Saham termahal di bursa itu akan dipecah dengan rasio 1:10.
Penguatan big caps disusul oleh BBRI, ASII, dan BBNI dengan kenaikan masing-masing sebesar 3,32 persen, 2,02 persen, dan 1,92 persen.
Pilarmas Investindo Sekuritas dalam riset hariannya menyebutkan pergerakan IHSG hari ini diwarnai sentimen berakhirnya KTT G20 yang menghasilkan kerja sama investasi dari sejumlah negara. Kenaikan suku bunga juga sesuai dengan ekspektasi investor yang telah memperkirakan BI akan melanjutkan kebijakan agresif.
Pada saat yang sama, kekhawatiran meningkatnya tensi geopolitik akibat serangan rudal di Polandia turut menghantui dengan spekulasi seberapa besar dampak ekonominya. Sejauh ini, Resesi telah melanda ekonomi Rusia setelah selama 9 bulan melancarkan invasi ke Ukraina.
“Hal ini menunjukan bahwa sanksi barat terhadap Rusia cukup efektif menekan ekonomi Rusia mengingat 40 persen kontribusi pendapatannya berasal dari sektor minyak dan gas (migas).