Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Calon Emiten Outsourcing (PADA) IPO Rp108 Miliar, Cek Detailnya

PT Personel Alih Daya Tbk (PADA) berencana untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO).
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – PT Personel Alih Daya Tbk (PADA) berencana untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO).

PADA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa teknikal dan pemeliharaan peralatan telekomunikasi, call center, perkantoran, keamanan dan SDM. Nantinya, PADA dimasukkan ke dalam sektor industri dengan subsektor human resource & employment services.

Berdasarkan prospektus perusahaan yang dikutip dari laman KSEI pada Rabu (16/11/2022), melalui IPO, Personel Alih Daya menawarkan sebanyak 900 juta saham atau sebanyak – banyaknya 28,57 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO.

Harga penawaran umum perdana PADA adalah sekitar Rp100 – Rp120 setiap saham. Dengan demikian, PADA berpotensi meraih dana sebesar Rp90 miliar – Rp108 miliar dari penawaran perdana ini. 

UOB Kay Hian Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek pada IPO PADA. Sementara itu, penjamin emisi efek pada IPO perusahaan akan ditentukan kemudian.

Saat ini, Personel Alih Daya berada di proses Book Building IPO perusahaan yang akan berlangsung hingga 22 November 2022.

Adapun, dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk sejumlah keperluan. Rinciannya, sebanyak 63,26 persen akan dialokasikan untuk keperluan modal kerja. Antara lain untuk pembiayaan kegiatan operasional serta pembayaran rutin gaji dan tunjangan karyawan outsourcing.

Sebanyak 11,33 persen atau sekitar Rp9,71 miliar akan dialokasikan pada lini bisnis jasa teknikal. Kemudian, dana sebesar Rp5,21 miliar atau 6,08 persen akan digunakan untuk pengembangan IT.

Selanjutnya, sekitar 7,32 persen atau Rp6,27 miliar akan dialokasikan pada lini bisnis jasa perkantoran. Adapun, 5,98 persen atau dana sekitar Rp5,13 miliar dialokasikan pada lini bisnis customer care center.

Kemudian, sebanyak 3,83 persen atau sekitar Rp3,28 miliar dialokasikan pada lini bisnis pelatihan (training). Sisanya, dana Rp1,88 miliar atau 2,20 persen  akan digunakan untuk pembaruan IT untuk mendukung kegiatan operasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper