Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan koreksi di tengah ketegangan geopolitik setelah sebuah desa di perbatasan Polandia dihantam oleh rudal, yang menurut pihak Ukraina dan Polandia adalah buatan Rusia. Analis memperkirakan IHSG bisa melemah hingga ke posisi 6.700.
Pada perdagangan Rabu (16/11/2022) siang, IHSG terpantau bergerak ke bawah 7.000, atau melemah 0,58 persen ke 6.994,79. Adapun, rupiah terpantau melemah 82 poin atau 0,53 persen menembus Rp15.600, tepatnya ke Rp15.619.
Macro Equity Strategist Samuel Sekuritas Indonesia Lionel Priyadi mengatakan bahwa pergerakan IHSG dan rupiah saat ini akan dipengaruhi salah satunya oleh kemungkinan Bank Indonesia untuk kembali menaikkan suku bunga 50 basis poin sesuai ekspektasi pasar atau 25 basis poin.
“Kenaikan suku bunga bisa membuat pasar geger karena selisih suku bunga dengan AS yang sudah terlalu tipis di saat ini 75 bps [4,75 persen BI versus 4 persen The Fed],” papar Lionel kepada Bisnis, Rabu (16/11/2022).
Pelemahan rupiah juga disebabkan oleh kinerja perdagangan Indonesia yang kembali melambat pada Oktober. Pertumbuhan ekspor turun akibat penurunan harga batu bara dan nikel, sementara pertumbuhan impor melemah akibat melambatnya aktivitas ekonomi domestik menyusul kenaikan harga bahan bakar pada September 2022.
Meskipun demikian, surplus perdagangan Indonesia tetap solid dengan surplus perdagangan hingga Oktober 2022 naik menjadi US$45,5 miliar. Namun demikian, kinerja ekspor berpotensi kembali turun di sisa tahun ini karena proyeksi musim dingin yang lebih hangat, yang telah menekan harga batu bara Newcastle sebesar 16,1 persek pada November dibandingkan dengan pada Oktober.
Baca Juga
Selain itu, kepastian respons NATO terhadap serangan misil ke Polandia juga akan berpengaruh pada pergerakan IHSG dan rupiah.
“Bila NATO memutuskan intervensi militer, diperkirakan IHSG akan turun ke 6.700. Sedangkan rupiah berpotensi kembali ke Rp15.800 bila perang meluas,” kata Lionel.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Polandia melaporkan bahwa rudal buatan Rusia telah menghantam dua desa di Polandia, yang dekat dengan perbatasan Ukraina.