Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai penerbangan BUMN PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) bersama dengan maskapai nasional Uni Emirat Arab, Etihad Airways memperluas kerja sama penerbangan codeshare, dimana perjanjian komersial penerbangan antar dua maskapai ini dalam rangkaian KTT G20.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) pada Sabtu (12/11/2022) dalam Uni Arab Emirates (UAE) Indonesia Business Investment and Networking B20 forum yang merupakan rangkaian dari gelaran Presidensi G20 di Bali.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan Garuda Indonesia dipercaya memegang mandat sebagai penghubung Indonesia ke kancah dunia, termasuk di antaranya melalui perluasan jaringan penerbangan codeshare antara Garuda dengan Etihad.
"Hal ini yang diharapkan dapat mendukung penuh penguatan ekosistem pariwisata nasional secara berkelanjutan selaras dengan potensi kunjungan wisatawan mancanegara yang semakin menjanjikan di masa pemulihan pandemi," ungkapnya dalam keterangan, Senin (14/11/2022).
Didukung oleh ketersediaan seamless connectivity layanan Garuda dari hub penerbangan Jakarta, nantinya penumpang Etihad dapat menuju ke berbagai destinasi di Indonesia termasuk menuju wilayah Indonesia Timur.
Adanya inisiatif perluasan jaringan penerbangan melalui rute penerbangan codeshare ini juga diharapkan dapat membawa nilai tambah layanan bagi penumpang Garuda baik dari segi kenyamanan dan kemudahan untuk menuju destinasi di berbagai belahan benua lainnya dengan memanfaatkan jaringan penerbangan dari Etihad.
Baca Juga
“Sejalan dengan fokus Pemerintah Indonesia yang tengah mempercepat pemulihan nasional melalui momentum optimalisasi iklim investasi Indonesia, kami berharap adanya kerja sama Garuda dan Etihad akan membawa pengaruh positif terhadap penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dengan UAE termasuk mengoptimalkan berbagai peluang yang tersedia di Indonesia khususnya untuk menghadapi tantangan dinamis di tahun-tahun yang akan datang,” jelas Irfan.
Menurutnya, aksesibilitas konektivitas udara menjadi salah satu hal yang krusial bagi Indonesia sebagai negara kepulauan dengan total lebih dari 17 ribu pulau.
"Melihat peran penting transportasi udara yang membawa pengaruh signifikan terhadap perekonomian Indonesia tersebut, kiranya peluang yang tersedia pada ekosistem industri penerbangan ini khususnya di masa pasca pandemi dapat membawa potensi kerja sama yang lebih luas lagi di antara Garuda dan Etihad, tidak hanya sebatas perluasan jaringan penerbangan melainkan aspek bisnis dan layanan operasional lainnya yang menjanjikan," tuturnya.
Dengan kesepakatan penandatanganan MoU kali ini, nantinya para penumpang Etihad Airways dapat melanjutkan perjalanan menuju ke sejumlah wilayah di Indonesia Timur, di antaranya Ambon, Biak, Jayapura, Gorontalo, Kendari, Kupang, Lombok, Merauke, Palu, dan Timika dengan menggunakan penerbangan Garuda.
Sementara itu, penumpang Garuda dapat melakukan perjalanan menuju Amerika Serikat seperti Chicago, New York, dan Washington serta menuju Istanbul, Turki dari Abu Dhabi menggunakan penerbangan Etihad Airways.
Ketersediaan rute tersebut tentunya semakin melengkapi jaringan rute penerbangan codeshare Garuda dan Etihad yang telah terjalin sejak 2012 lalu yang meliputi wilayah Indonesia, Asia Tenggara, Eropa, hingga Timur Tengah.
Adapun, Garuda dan Etihad turut memperkuat sinerginya dengan menjalin kerja sama pada program frequent flyer yang memungkinkan penumpang dari masing-masing maskapai untuk mendapatkan maupun menukarkan poin loyalitas dan reward tiket mereka pada saat menggunakan penerbangan codeshare.
Group Chief Executives Officer of Etihad Aviation Group, Antonolado Neves turut menyampaikan perluasan kerja sama ini dapat menghasilkan sinergi berkelanjutan yang mendalam antara Etihad dan Garuda dalam menjajaki berbagai potensi yang dapat meningkatkan upaya pemberian manfaat dan pengalaman bagi kedua pengguna jasa, utamanya bagi mereka yang sering melakukan aktivitas bepergian.
"Serta, kiranya dapat terus memaksimalkan perluasan jaringan penerbangan yang ada di luar hub penerbangan kami," urainya.
Irfan menegaskan ketersediaan peluang kolaborasi yang luas utamanya antara kedua maskapai ini tentu menjadi momentum tersendiri bagi Garuda dalam menyambut outlook industri transportasi udara secara global yang mulai rebound.
"Dengan menggandeng mitra strategis dalam rangka mewujudkan berbagai inisiatif lainnya, yang diharapkan mampu mendukung proses pemulihan kinerja saat ini agar dapat bersaing secara kompetitif terutama di penerbangan internasional," katanya.
Ke depannya kerja sama antara Garuda dan Etihad ini tidak hanya berfokus pada angkutan penerbangan komersial melainkan akan turut mengembangkan lini bisnis kargo, layanan maintenance-repair-overhaul (MRO), serta program pelatihan awak udara.
Hal ini yang diharapkan dapat membawa mutual benefit untuk kemajuan kualitas layanan kedua maskapai di tengah tumbuh pesatnya aktivitas penerbangan internasional di masa transisi menuju endemi saat ini.