Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda Indonesia (GIAA) Cari Peluang Aliansi di KTT G20

Emiten penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) menyatakan kesiapannya secara operasional dalam menyambut KTT G20 di Bali.
Garuda Indonesia Bermasker /Garuda Indonesia
Garuda Indonesia Bermasker /Garuda Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) menyatakan kesiapannya secara operasional dalam menyambut KTT G20 di Bali.

Perusahaan juga tidak menutup kemungkinan terbentuknya kerja sama atau kolaborasi dengan pihak lain pada perhelatan tersebut.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pihaknya telah siap mendukung acara KTT G20 pekan depan. Irfan mengatakan, GIAA telah menyiapkan optimalisasi penerbangan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan selama acara berlangsung.

“Secara prinsip kita akan mendukung kesuksesan G20. Penambahan pesawat akan dilakukan bila dibutuhkan dan memungkinan,” katanya saat dihubungi, Jumat (11/11/2022).

Irfan melanjutkan GIAA juga membuka peluang terbentuknya kerja sama antara Garuda Indonesia dengan perusahaan – perusahaan negara anggota G20 pada bidang aviasi. Meski demikian, Irfan tidak memberikan rincian terkait potensi kerja sama tersebut.

“Ditunggu saja ya pengumumannya,” tambahnya saat dikonfirmasi.

Sebelumnya, Irfan dalam keterangan resmi perusahaan menuturkan Garuda Indonesia akan mengoperasikan sebanyak 83 penerbangan menuju Denpasar, Bali selama perhelatan KTT G20.

Ia menjelaskan, optimalisasi penerbangan dilakukan selama periode 13-17 November 2022. Hal tersebut dilakukan guna memastikan kebutuhan aksesibilitas layanan penerbangan masyarakat selama forum G20 tersebut berlangsung dapat terpenuhi dengan baik.

“Kami tentunya juga akan terus memantau perkembangan situasi untuk memastikan layanan penerbangan Garuda Indonesia selama periode tersebut dapat berjalan dengan optimal," ujar Irfan.

Dari sisi kesiapan operasional, emiten berkode saham GIAA tersebut juga akan melakukan sejumlah penyesuaian aspek operasional penerbangan. Penyesuaian dilakukan melalui koordinasi intensif bersama stakeholder layanan kebandarudaraan, khususnya dalam memperkuat berbagai langkah mitigasi dalam mengantisipasi berbagai kebijakan operasional penerbangan selama gelaran forum presidensi tersebut berlangsung.

Hal itu termasuk dalam kaitan ketentuan protokol penerbangan bagi pimpinan negara yang akan tiba di Bali maupun yang akan kembali melanjutkan penerbangannya dari Bali.

Penyesuaian operasional tersebut, lanjut Irfan, juga dilakukan terkait dengan penyesuaian jenis pesawat yang akan beroperasi dari dan menuju Bali, maupun penyesuaian ground time pesawat pada saat di Denpasar sesuai dengan regulasi Kementerian Perhubungan mengenai Pengaturan Operasional Penerbangan Selama Penyelenggaraan KTT Presidensi G20 Indonesia pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper