Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN karya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mencatatkan kontrak baru sebesar Rp25,5 triliun per Oktober 2022 naik dibandingkan dengan realisasi September 2022. Dengan proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebesar Rp2,3 triliun.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menyampaikan hingga Oktober 2022, WIKA telah meraih kontrak baru sebesar Rp25,5 triliun. Peningkatan tersebut tumbuh 34,2 persen atau Rp6,5 triliun dibandingkan dengan realisasi per September 2022 yang sebesar Rp19 triliun.
"Raihan kontrak baru tersebut termasuk di dalamnya adalah sejumlah proyek Ibu Kota Negara, setelah berhasil mendapatkan jalan tol segmen KKT Kariangau-Simpang Tempadung, bangunan modular untuk rusun pekerja oleh WIKA Gedung KSO, WIKA bersama PTPP KSO berhasil mendapatkan kontrak baru pembangunan Istana Presiden dan Kantor Presiden," terangnya dalam keterbukaan, Senin (14/11/2022).
Dengan demikian, kontrak baru yang telah diraih WIKA dari proyek-proyek di IKN sebesar Rp2,3 triliun, hanya kalah tipis dari WSKT yang mencapai RP2,55 triliun, dan PTPP yang mencapai Rp2,9 triliun.
Lebih lanjut, WIKA telah memiliki pengalaman dalam mengerjakan berbagai proyek di Kalimantan, mulai dari infrastruktur perairan, jembatan,jalan tol hingga bangunan gedung, termasuk supply chain pendukung proyek-proyek tersebut.
"Dengan begitu, kapasitas WIKA dalam mengerjakan proyek tersebut tidak perlu diragukan,” jelas Agung.
Selain proyek di IKN, WIKA juga telah mendapatkan kontrak RS UPT Vertikal di Jawa Timur, Pembangunan Duplikasi Jembatan Kapuas, Kalimantan Tengah, Pembangunan Bendung Karet Sungai Juana, Jawa Tengah.
Baca Juga
WIKA juga melanjutkan pengerjaan proyek Pengembangan Bandara Internasional Batam (BIB) resmi dimulai dengan diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh PT Bandara Internasional Batam (BIB) dengan menunjuk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) sebagai kontraktor pelaksana.
Pengembangan Bandar Udara Internasional meliputi lingkup Pemugaran Terminal 1, Pembangunan Terminal 2, Perluasan Apron, serta pengembangan beberapa fasilitas airside dan land side. Pekerjaan ini akan berlangsung selama 36 bulan dengan nilai kontrak sebesar Rp2,18 triliun.