Bisnis.com, JAKARTA — PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berencana memberikan fasilitas pinjaman non-cash loan kepada anak usahanya, yakni PT Wijaya Karya Industri Energi (WINNER) sebesar Rp 100 miliar. Dana ini akan digunakan WINNER untuk kegiatan usahanya.
Berdasarkan keterbukaan informasi, WINNER tengah membutuhkan pendanaan dalam bentuk fasilitas non-cash loan guna mendukung pelaksanaan Proyek Pembangunan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS) wilayah 2, pemenuhan kebutuhan material impor dan lokal untuk proyek PJUTS wilayah 2, dan kebutuhan retail untuk produk water heater.
“Untuk mendukung kegiatan tersebut, perseroan mempunyai fasilitas dari salah satu mitra perbankan yang menyediakan fasilitas pinjaman untuk proyek di bidang energi baru terbarukan. Sehingga perseroan berencana memberikan fasilitas pinjaman non-cash loan sebesar Rp 100 miliar kepada WINNER dengan kompensasi sebesar 0,75 persen per tahun,” tulis Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya dalam keterangan yang dikutip Bisnis, Jumat (13/10/2022).
Pemberian fasilitas pinjaman tersebut merupakan upaya perseroan untuk mendukung operasional WINNER sebagai perusahaan yang bergerak di bidang energi baru terbarukan. Sehingga perseroan memperoleh imbal hasil berupa kompensasi penggunaan fasilitas pinjaman yang akan menambah pendapatan dan memberikan kontribusi positif terhadap keuangan konsilidasi perseroan.
Transaksi tersebut bukan merupakan transaksi material karena pemberian fasilitas pinjaman ini tidak lebih dari 20 persen ekuitas perseroan. Adapun nilai ekuitas perseroan per 31 Maret 2022 sebesar Rp 17,44 triliun. Dengan demikian perbandingan antara nilai transaksi dan nilai ekuitas perseroan adalah sebesar 0,57 persen.
Sebagai informasi, WINNER merupakan anak perusahaan PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi (WRK) yang merupakan perusahaan terkendali perseroan. Adapun perseroan memiliki kepemilikan saham sebesar 40% pada WINNER.
Baca Juga
Di sisi lain, Wijaya Karya menawarkan obligasi dan sukuk mudharabah senilai Rp 2,5 triliun yang diterbitkan pada 3 November 2022 mendatang. Perseroan bakal menerbitkan obligasi berkelanjutan II Wijaya Karya tahap I tahun 2022 senilai Rp 2 triliun. Obligasi tersebut bagian dari penawaran umum berkelanjutan obligasi berkelanjutan III Wijaya Karya dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp 4 triliun.
Obligasi senilai Rp 2 triliun ini akan diterbitkan dalam 3 seri dengan tingkat suku bunga dan besaran nilai masing-masing seri yang ditentukan kemudian. Secara rinci, Seri A berjangka waktu tiga tahun sejak tanggal emisi, Seri B berjangka waktu 5 tahun, dan Seri C berjangka waktu 7 tahun.
Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi, sesuai tanggal pembayaran masing-masing bunga obligasi. Pembayaran bunga obligasi pertama dilaksanakan pada 3 Februari 2023, sedangkan pembayaran terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi masing-masing yakni tanggal 3 November 2025 untuk seri A, 3 November 2027 untuk seri B, dan 3 November 2029 untuk seri C.
Selain obligasi, WIKA juga menerbitkan Sukuk Mudharabah berkelanjutan III Wijaya Karya Tahap I 2022 dengan total dana sukuk sebesar Rp 500 miliar. Sukuk tersebut bagian dari penawaran umum berjelanjutan sukuk mudharabah III Wijaya karya dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp1 triliun.
Sukuk senilai Rp500 miliar ini akan diterbitkan dalam 3 seri dengan besaran jumlah dana sukuk dan nisbah pendapatan yang dibagihasilkan ditentukan kemudian. Ketiga seri sukuk ini dibedakan berdasarkan jangka waktunya, Seri A berjangka waktu 3 tahun, Seri B berjangka waktu 5 tahun, sementara Seri C berjangka waktu 7 tahun.