Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BBTN Masuk Ekosistem GOTO, 200.000 Mitra Gojek Bisa KPR Rumah

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) menggandeng PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dalam memasarkan KPR ke mitra pengemudi Gojek.
Direktur Distribution & Funding Bank BTN, Jasmin (kedua kanan) didampingi  Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna (kiri) secara simbolis memberikan kunci rumah kepada Driver Gojek, Selasa (8/11)./istimewa
Direktur Distribution & Funding Bank BTN, Jasmin (kedua kanan) didampingi Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna (kiri) secara simbolis memberikan kunci rumah kepada Driver Gojek, Selasa (8/11)./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) menggandeng PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dalam memasarkan KPR ke mitra pengemudi atau driver Gojek.

Direktur Distribution & Funding Bank BTN Jasmin mengatakan serah terima rumah KPR ke pengemudi Gojek di Karanganyar, Solo, pada hari ini (8/11), menjadi penanda proyek ini siap dioptimalkan.  

Dia menjelaskan latar belakang kerja sama dengan Gojek adalah untuk memperluas pembiayaan perumahan yang berbasis sektor informal. Menurutnya, jumlah mitra driver Gojek merupakan potensi luar biasa, karena punya penghasilan yang jelas meski tidak tetap.

“Hal ini tentu saja sejalan dengan program pemerintah untuk membantu masyarakat dari berbagai sektor memiliki rumah melalui berbagai program yang telah dijalankan salah satunya BP2BT (Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan),” kata Jasmin dalam keterangan resminya, Selasa (8/11/2022).

Jasmin menjelaskan untuk pilot project di Solo ini, BTN melakukan akad kredit dengan 16 mitra pengemudi Gojek. Mitra ini telah melalui proses seleksi menjadi nasabah yang eligible mendapatkan pembiayaan perumahan.

“Kami menargetkan kerjasama ini berjalan di seluruh wilayah potensial di mana Gojek beroperasi. Kami menghitung sebanyak 200.000 mitra driver layak dan memenuhi syarat mendapatkan KPR,” ujarnya.

Program kerja sama antara BTN dan Gojek ini didesain agar dapat dijangkau dengan pendapatan pengemudi. Uang muka untuk KPR hanya 1 persen dari harga rumah, dan bunga yang ditetapkan masuk dalam golongan subsidi.

Cicilan yang diberikan juga tergolong ringan dan bisa dibayar harian. Produk ini juga dilengkapi asuransi yang bisa diklaim ketika mereka tidak bisa bekerja lagi karena sesuatu hal.

District Head Gojek Solo Raya Farid Isnawan menyampaikan sejak awal Gojek berkomitmen untuk mendorong peningkatan taraf hidup mitra driver dan keluarga di luar pendapatan pokok.

Menurutnya, wujud komitmen tersebut dilakukan secara konsisten melalui program Swadaya yang terdiri dari 3 pilar utama, yaitu meringankan berbagai biaya operasional mitra sehari-hari. Kedua, melindungi mitra driver dan keluarga dengan program asuransi langsung maupun pilihan mitra sendiri, dan terakhir, merencanakan kehidupan mitra driver dengan lebih baik melalui berbagai pelatihan dan keterbukaan akses terhadap layanan institusi keuangan.

"Dukungan Gojek melalui program KPR ini merupakan salah satu program dari pilar merencanakan yang bertujuan membantu mitra driver mewujudkan mimpi untuk memiliki rumah melalui program KPR bersubsidi." ucapnya.

Farid menambahkan program ini dibuat dengan komprehensif dengan mempertimbangkan keberlangsungan dan kesejahteraan mitra dalam jangka panjang.

“Kami merencanakan program ini dengan tujuan jangka panjang mengurangi hambatan yang dihadapi para mitra untuk memiliki penghidupan yang lebih baik. Kami mengapresiasi kolaborasi erat bersama dengan Bank BTN, Perumnas, dan KemenPUPR, yang telah menjadi mitra strategis kami dalam mendukung peningkatan taraf hidup para mitra driver Gojek,” ujar Farid.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Segara Institut Piter Abdullah menilai program KPR bagi mitra pengemudi Gojek merupakan solusi konkrit untuk mengurangi backlog perumahan di Indonesia. Backlog merupakan selisih antara kebutuhan rumah dan dan ketersediaan rumah.

Data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2020 yang dilakukan Badan Pusat Statistik, angka backlog kepemilikan rumah mencapai 12,75 juta. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah karena pertambahan keluarga baru yang diperkirakan sekitar 700.000-800.000 per tahun.

Menurut Piter, dalam program ini nilai sosialnya lebih tinggi dibandingkan nilai bisnisnya. Bila nilai bisnis yang dikedepankan, tentunya BTN akan memilih segmen masyarakat lainnya yang lebih mampu secara keuangan dengan nilai jual rumah jauh lebih mahal. "Bank harus memberikan nilai sosial kepada masyarakat. Karena mereka memiliki peran untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jadi jangan melulu ngomong soal profit, tapi tidak pernah membantu masyarakat," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper