Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Masker Onemed (OMED) Raih Dana IPO Rp828 Miliar, Fokus 3 Ekspansi

OneMed yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini akan menggunakan dana hasil IPO Rp828 miliar untuk tiga keperluan.
OneMed yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini akan menggunakan dana hasil IPO Rp828 miliar untuk tiga keperluan. /ANTARA FOTO-Syaiful Arif
OneMed yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini akan menggunakan dana hasil IPO Rp828 miliar untuk tiga keperluan. /ANTARA FOTO-Syaiful Arif

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten alat kesehatan, PT Jayamas Medica Industri Tbk. (OMED) atau OneMed resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Selasa (8/11/2022). Dana IPO senilai Rp828 miliar bakal dipakai tiga hal, terutama berkaitan penambahan modal anak usaha.

Perusahaan di bidang usaha manufaktur alat kesehatan, alat kesehatan elektromedik, alat diagnostik, antiseptik dan disinfektan, serta perbekalan kesehatan rumah tangga lainnya ini memakai kode saham OMED dalam perdagangan sahamnya.

Dalam penawaran umum perdana saham atau Intitial Public Offering (IPO), OneMed melepas sejumlah 4.058.850.000 saham kepada publik. Besaran saham yang ditawarkan tersebut setara dengan 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Direktur Operasi OneMed, Leonard Hartanto mengemukakan selama masa penawaran umum 2-4 November 2022, OneMed mendapatkan minat positif dari para investor.

“Kami bersama dengan underwriter mematok harga IPO sebesar Rp204 per saham untuk dalam hajatan IPO. Seluruh saham yang ditawarkan terserap dengan baik, hasil tersebut menunjukkan antusias investor yang luar biasa. OneMed berhasil meraup dana segar sejumlah Rp828,005 miliar," ungkapnya dalam keterangan resmi, Selasa (8/11/2022).

Dalam IPO ini, OneMed menunjuk PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT CIMB Niaga Sekuritas dan PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Underwriters) serta AvantGarde Capital yang bertindak sebagai penasihat keuangan (financial advisor). OneMed telah mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 31 Oktober 2022.

Leonard juga menyampaikan bahwa IPO ini merupakan langkah corporate action yang dilakukan untuk mendukung sumber pendanaan dalam pengembangan usaha.

Selain itu, menurut Leonard, tujuan OneMed melakukan IPO adalah meningkatkan transparansi dan akuntabilitas OneMed agar memiliki Good Corporate Governance (GCG) yang baik.

Menurutnya, OneMed akan menggunakan dana hasil IPO ini untuk tiga keperluan. Pertama, sekitar 72,19 persen digunakan OneMed untuk pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal (capital expenditure/capex) dan modal kerja (working capital).

Kedua, sebesar 22,87 persen akan diberikan kepada Perusahaan Anak OneMed, yaitu PT Intisumber Hasil Sempurna Global (IHSG) untuk belanja modal dan modal kerja.

Ketiga, sebesar 4,94 persen diberikan kepada Perusahaan Anak OneMed, yaitu IHSG dalam bentuk setoran modal. Kemudian IHSG akan memberikan kepada Perusahaan Anak, yaitu PT Inti Mediacom Retailindo (IMR) dalam bentuk setoran belanja modal dan modal kerja.

OneMed akan menjajaki peluang merger dan akuisisi di tengah industri peralatan medis Indonesia yang sangat terfragmentasi dan juga mencari kemitraan strategis serta menjalin kerja sama dengan pemain peralatan dan pasokan medis global.

“Kami mencari peluang-peluang baru dalam pasar industri alat kesehatan di Indonesia yang sangat beragam. Tentu saja strategi itu juga mempertimbangkan sejumlah kriteria, seperti teknologi yang digunakan, paten dan tingkat keahlian, kemitraan dan aliansi serta peluang akuisisi,” ungkap Leonard.

Dengan begitu, target OneMed untuk menjadikan produk-produk alat kesehatan buatan Indonesia diharapkan menjadi tulang punggung ketahanan dan kedaulatan Kesehatan Bangsa Indonesia dan pada akhirnya dapat bersaing dengan produk dari luar di tingkat global dapat terealisasi dengan baik.

Berbekal infrastruktur terintegrasi Onemed, pertumbuhan pesat industri alat dan perbekalan kesehatan di Indonesia serta gencarnya dukungan pemerintah kepada produsen dan pemasok alat kesehatan lokal, Perseroan yakin dapat bertumbuh secara berkelanjutan dan menjadi market leader industri dengan mengedepankan nilai-nilai Perusahaan, yakni Terdepan, Kualitas, Inovatif, dan Terpercaya.

Sejalan dengan mencari kemitraan strategis, OneMed juga berupaya untuk membuat kontrak lisensi dengan pemegang paten alat kesehatan yang dapat memungkinkan melakukan produksi di Indonesia.

Per 31 Mei 2022, OneMed mencatat penjualan bersih sebesar Rp666,68 miliar dengan laba tahun berjalan mencapai Rp88,92 miliar.

Sebagai salah satu pemimpin pasar alat kesehatan di Indonesia dengan portofolio produk yang beragam, OneMed memiliki total aset sebesar Rp1,44 triliun dan jumlah ekuitas sebesar Rp1,08 triliun per 31 Mei 2022.

Berdasarkan persentase, segmen yang berkontribusi paling besar pada pendapatan OneMed adalah kategori Medical Disposable and Consumables sebesar 64,6%, disusul Antiseptic and Dialysis (13,8%), Diagnostic and Equipment (13,6%), Biotechnology and Laboratory (4,2%), Hospital Furniture (2%), dan Walking Aids and Rehabilitation (1,8%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper