Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kontraktor grup Astra, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) masih mencatatkan rugi bersih pada kuartal III/2022. Kinerja tersebut mengalami perbaikan dengan penurunan rugi bersih sebesar 41 persen dari Rp386 miliar menjadi Rp227 miliar.
Dalam keterbukaan informasinya, emiten bersandi ACST ini mencatatkan pendapatan bersih yang menciut per September 2022 menjadi Rp793,76 miliar dari Rp1,08 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Namun, seiring dengan efisiensi yang dilakukan, ACST berhasil mengurangi rugi usaha dari Rp345,25 miliar menjadi Rp246,67 miliar pada kuartal III/2022 ini.
Selanjutnya, efisiensi membuat ACST mencatatkan rugi bersih yang menurun 41 persen menjadi Rp226,96 miliar per kuartal III/2022.
Perolehan pendapatan hingga kuartal ketiga tahun 2022 dikontribusikan oleh sektor infrastruktur sebesar 39 persen, disusul oleh sektor struktur sebesar 36 persen, dan sektor fondasi sebesar 25 persen.
Corporate Secretary & Investor Relations Acset Indonusa Maria Cesilia Hapsari menjelaskan kinerja tersebut didapat di tengah kondisi yang menantang. ACST terus berupaya melakukan perbaikan kondisi keuangan diantaranya yang berdampak langsung terhadap penurunan cadangan provisi aset keuangan.
Baca Juga
Hingga Oktober 2022, ACSET memperoleh capaian kontrak baru sebesar Rp1,1 triliun, raihan tersebut setara dengan kenaikan tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yaitu sebanyak Rp370 miliar.
Capaian tersebut tidak lepas dari dukungan rantai nilai Grup Astra melalui proyek Penambahan lajur Cikande – Serang Timur pada ruas Tol Jakarta – Merak, Fasilitas pabrik di PT Astra Daihatsu Motor dan PT Astra Honda Motor.
"ACST terus aktif mengikuti tender-tender yang ada dan mengambil momentum ini sebagai waktu yang tepat untuk ACST dapat fokus dalam melakukan proses perbaikan internal yang kontinu, khususnya dalam aspek operational excellence," paparnya dalam keterangan resmi, Senin (31/10/2022).
ACST secara proaktif mengambil langkah strategis sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak berkepanjangan yang mungkin timbul dengan adanya issue kenaikan harga bahan baku konstruksi.
"Beberapa langkah yang ditempuh diantaranya melakukan efisiensi biaya operasional melalui inovasi dan sejumlah inisiatif pendukung, pengawasan proyek dengan lebih ketat, serta mengkaji proses bisnis secara intensif agar dapat memberikan pelayanan terbaik dengan biaya efisien bagi pelanggan," tambahnya.
Acset percaya telah mengambil langkah yang tepat dalam rangka meningkatkan kinerja secara berkelanjutan, menyeluruh dan tetap optimis akan seluruh peluang yang ada di waktu yang akan datang.