Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Austindo Nusantara (ANJT) Teken Fasilitas Pinjaman Rp145 Miliar

Emiten perkebunan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) menyepakati perjanjian fasilitas pinjaman senilai US$10 juta atau sekitar Rp145 miliar.
Jajaran Direksi PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) dalam acara paparan publik, Rabu (8/6/2022).
Jajaran Direksi PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) dalam acara paparan publik, Rabu (8/6/2022).

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkebunan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) mendapatkan perjanjian fasilitas pinjaman senilai US$10 juta atau sekitar Rp145 miliar dari anak usahanya PT Sahabat Mewah dan Makmur (SMM).

Sekretaris Perusahaan Austindo Nusantara Jaya Naga Waskita dalam keterbukaan informasi menyebutkan kesepakatan fasilitas pinjaman tersebut ditandatangani pada 24 Oktober 2022.

Fasilitas pinjaman diberikan dengan suku bunga referensi Secured Overnight Funding Rate (SOFR) selama sebulan ditambah dengan credit adjustment spread dan 2,25 persen per tahun.

“Fasilitas pinjaman didapatkan dengan tujuan untuk pembiayaan kegiatan operasional dan modal kerja,” tulis Naga, Rabu (26/10/2022).

Fasilitas pinjaman ini akan tersedia selama satu tahun sampai dengan 24 Oktober 2023. Pinjaman akan secara otomatis diperpanjang untuk satu tahun berikutnya.

Sahabat Mewah dan Makmur merupakan anak perusahaan ANJT yang 99 persen sahamnya dimiliki secara langsung maupun tidak langsung oleh ANJT. SMM tercatat sebagai perusahaan yang mengoperasikan kebun sawit Austindo seluas 17.360 hektare yang berlokasi di Pulau Belitung, Bangka Belitung.

Direktur Utama Austindo Nusantara Jaya Lucas Kurniawan mengatakan total realisasi produksi CPO per Agustus 2022 mencapai 179.335 ton dengan tren produksi memperlihatkan kenaikan. Produksi pada Januari 2022 tercatat mencapai 19.213 ton dan di Agustus 2022 menyentuh 25.495 ton.

Volume tersebut naik dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu, yaitu Januari 2021 sebanyak 17.827 ton menjadi 23.348 ton pada Agustus 2021. Volume tersebut naik dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu, yaitu Januari 2021 sebanyak 17.827 ton menjadi 23.348 ton pada Agustus 2021.

Adapun untuk proyeksi produksi pada 2023, Lucas menyebutkan kebun ANJT memiliki potensi pertumbuhan dari perkebunan yang berlokasi di Papua Barat dan Kalimantan Barat. Peluang pertumbuhan produksi juga datang dari perkebunan yang baru menghasilkan dari program penanaman kembali di Sumatra Utara I dan Pulau Belitung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper