Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) membatasi jumlah kontribusi bobot saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Menjelang pembukaan lock up saham GOTO, BEI memberikan pemahaman terkait free float saham teknologi itu yang akan membanjiri pasar. Adapun jumlah saham yang bakal bebas diperdagangkan akan bertambah 745,6 miliar saham.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan Bursa akan membatasi kontribusi bobot saham GOTO terhadap indeks komposit.
“Akan tetap kami batasi untuk kontribusi sebuah saham terhadap IHSG. Jadi tidak akan diambil penuh dari free float,” katanya Selasa (25/10/2020).
Irvan menambahkan saat ini bobot GOTO terhadap indeks sekitar 6 persen. Jumlah itu lebih kecil jika dibandingkan dengan BCA yang mencapai 10 persen dan BRi 9,27 persen.
“Jadi pengaruh dia terhadap indeks jika saham goto turun signifikan rumusnya sederhana aja, pengaruhnhya maksimal 6 persen x 7 persen (ARB) jadi lebih kurang 0,4 persen,” imbuhnya.
Baca Juga
Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg pada hari ini pukul 10.00 WIB, presentase saham GOTO terhadap pergerakan IHSG mencapai 25,72 persen. GOTO menempati posisi kelima setelah BBRI 128 persen, BMRI, 120 persen, BBNI 66,35 persen dan MIKA 29 persen.
Berdasarkan prospektusnya, saat ini jumlah saham GOTO yang beredar di masyarakat adalah sebesar 40,6 miliar saham atau setara 3,43 persen. Dengan dibukanya lock-up, jumlah saham free float GOTO akan bertambah 62,96 persen, menjadi 66,3 persen.
Tambahan free float 62,96 persen ini berasal dari pemegang saham dengan kepemilikan kurang dari 5 persen. Tercatat, sebanyak 745,6 miliar saham yang terkena lock-up dimiliki oleh pihak-pihak dengan kepemilikan sebanyak kurang dari 5 persen.
Berdasarkan prospektus perseroan, terdapat setidaknya 1,1 triliun saham seri A yang bukan merupakan milik pemegang saham dengan hak suara multipel. Rinciannya, Garibaldi Thohir sebesar 1,05 miliar saham atau 0,09 persen, Goto Peopleverse Fund sebanyak 106,9 miliar saham atau 9,03 persen, dan SVF GT Subco (Singapore) Pte. Ltd. sebanyak 103,1 miliar saham atau 8,71 persen.
Lalu Taobao China Holding Limited sebanyak 104,7 miliar atau 8,84 persen, pihak dengan kepemilikan kurang dari 5 persen sebesar 745,6 miliar atau 62,96 persen, dan masyarakat sebanyak 40,6 miliar saham atau 3,43 persen.
Jika periode lock-up saham GOTO berakhir, pemegang saham Seri A GOTO dapat menjual sahamnya ke pasar. Apabila seluruh saham Seri A dijumlahkan, tanpa memperhitungkan kepemilikan masyarakat, maka sebanyak 1,06 triliun saham GOTO dapat dijual saat periode lock-up berakhir.
Maka itu, Irvan berharap investor saham GOTO akan cukup bijak memperhatikan kondisi pasar.
“Betul bahwa akan ada unlock dari saham GOTO. Kami berharap investor cukup bijak untuk melakukan transaksi goto dengan memperhatikan semua informasi yang ada sehingga para investor dapat melakukan investasinya sesuai dengan keinginannya dan berdasarkan analisa yang memadai,” pungkasnya.