Bisnis.com, JAKARTA -- PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengakui adanya potensi penjualan saham oleh investor pra-IPO ketika nanti lock up atau gembok transaksi mereka dibuka pada akhir November.
Berdasarkan data Bloomberg, saat ini setidaknya terdapat 25 pihak yang tercatat menggenggam saham GOTO, dengan 4 di antaranya merupakan manajemen dan pendiri Gojek dan Tokopedia. Seperti William Tanuwijaya, Andre Soelistyo, Kevin Aluwi dan Melissa Juminto.
Di luar keempatnya, ada pula Garibaldi Thohir yang tercatat sebagai Komisaris. Lalu yang berbentuk institusi seperti GOTO Peopleverse Fund, PT Saham Anak Bangsa dan PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. Adapun nama-nama berikut kecil kemungkinan menjual saham karena memiliki jaringan bisnis yang erat.
Lalu, siapa saja pemegang saham pra-IPO yang berpotensi menjual saham GOTO di pasar negosiasi ketika lock up dibuka?
Beberapa perusahaan dan fund manager menjadi pemegang saham GOTO. Alibaba Group Holding Ltd menjadi salah satu pemegang saham terbanyak GOTO, yakni dengan kepemilikan 104,7 miliar saham atau setara 9,24 persen. Lalu, SVF GT Subco Pte. Ltd. sebanyak 103,12 miliar saham atau 9,1 persen.
Ada juga Indo Premier Securities 1,27 miliar saham, WisdomTree Investments Inc 689,8 juta saham, dan Exchange Traded Concepts LLC sebesar 540,19 juta saham.
Baca Juga
BlackRock Inc juga tercatat menggenggam sebanyak 463,1 juta saham GOTO, State Street Corp sebanyak 275,6 juta saham, First Trust Advisors LP sebanyak 243,3 juta saham, HANETF sebanyak 190,23 juta saham, dan Van Eck Associates Corp menggenggam sebanyak 152,16 juta saham.
Sementara itu, pemegang saham lainnya dengan kepemilikan di bawah 100 juta saham GOTO yaitu Noethern Lights Fund Trust, FlexShares Trust, Alliansz SE, AssetPlus Investment Management Co Ltd, Bank of New York Mellon Corp, Amplify Investments, dan Canadian Imperial Bank of Commerce.
Sebagai informasi, nama-nama berikut sejauh ini belum masuk dalam ekosistem bisnis GOTO secara langsung di Indonesia. Di luar nama tadi, ada pula Telkom dan Blibli yang tercatat menjadi pemegang saham pra-IPO.
Di sisi lain, Manajemen GOTO dalam keterangannya menyebutkan saat ini GOTO dan para pemegang saham pra-IPO menjajaki kemungkinan dilakukannya penawaran sekunder terkoordinasi atas saham GOTO yang dimiliki oleh pemegang saham pra-IPO.
"Penjajakan akan dilaksanakan setelah berakhirnya periode lock-up atas saham tersebut pada 30 November 2022, untuk memfasilitasi suatu penjualan yang terstruktur melalui pasar negosiasi," kata manajemen, Senin (24/10/2022).
Manajemen GOTO melanjutkan, perseroan tidak akan menerbitkan saham baru atau melakukan penjualan saham di dalam proses ini, sehingga tidak akan terjadi dilusi atas saham GOTO
Lebih lanjut, GOTO juga memastikan tidak akan mendapatkan penerimaan dana dari hasil penjualan tersebut.
"Setiap transaksi akan bergantung pada kondisi pasar dan makro ekonomi, maupun faktor-faktor lainnya, dan tidak ada jaminan yang diberikan bahwa transaksi tersebut akan dapat terlaksana," ujar manajemen.
Sebelumnya, melansir Bloomberg Manajemen GOTO diketahui tengah berupaya mengantisipasi anjloknya saham perseroan ketika lock up period berakhir.
GOTO dikabarkan tengah melakukan pembicaraan dengan pemegang saham utama mereka untuk melakukan penjualan sekitar US$1 miliar saham mereka. Penjualan ini dilakukan untuk menghindari potensi jatuhnya saham GOTO ketika periode lock-up GOTO selesai.
GOTO tengah mengukur minat para pendukung awal mereka, termasuk Alibaba Group Holding Ltd. dan Softbank Group Corp. untuk penjualan sebagian besar saham mereka ke investor baru.