Bisnis.com, JAKARTA - PT Menthobi Karyatama Raya Tbk. (MKTR) mengungkap cerahnya proyeksi komoditas Crude Palm Oil (CPO) menjadi alasan perseroan melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
MKTR menilai terus meningkatnya permintaan CPO baik dalam negeri maupun luar negeri membuat industri sawit berada dalam kondisi yang baik.
Direktur Utama MKTR, Harry M. Nadir mengatakan pasar global untuk minyak sawit diproyeksi mencapai US$106 miliar pada tahun 2026. Angka ini tumbuh dua kali lipat dibanding tahun 2020, yakni sebesar US$54,8 miliar.
Harry juga memberi contoh harga CPO yang menyentuh all time high hingga 7.140 ringgit Malaysia per ton pada April 2022.
“Selain melalui pengembangan usaha, kenaikan harga CPO diharapkan dapat berkontribusi positif bagi kenaikan pendapatan MKTR,” ujar Harry dikutip Minggu (23/10/2022).
Lebih lanjut, Harry mengatakan MKTR konsisten mengalami pertumbuhan pendapatan selama beberapa tahun terakhir. Pada 2019, MKTR membukukan pendapatan Rp154 miliar, dan Rp 228 miliar pada tahun 2020.
Baca Juga
Selain itu, pendapatan MKTR pada 2021 juga melesat hingga Rp512 miliar. Adapun untuk kuartal III/2022, MKTR telah mencatatkan pendapatan Rp490 miliar dari target Rp565 miliar unuk tahun ini.
Menurut Harry kedepannya pendapatan MKTR akan ditopang oleh pertumbuhan produksi yang didukung oleh profil tanaman muda yang dimiliki perseroan. Adapun, luas lahan yang belum tertanam juga akan mendukung penanaman baru dan pertumbuhan produksi Tandan Buah Segar di masa depan.
“Dengan tim manajemen yang telah berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang ini, MKTR berkomitmen untuk membangun agribisnis dengan Inovasi Best Practice Agronomi yang berkelanjutan serta ramah lingkungan untuk menghasilkan nilai tambah optimal kepada seluruh pemangku kepentingan,” pungkas Harry.